Taman itu hanya berbentuk monumen yang dihiasi dengan tanaman bunga serta lampu-lampu berwarna warni. Hal itu seolah mengingatkan kembali bahwa di Hutan Kota ini dahulu banyak kunang-kunang berdatangan. Para warga diminta untuk ikut merawatnya, agar mereka kembali lagi dan betah tinggal di sana. Sungguhpun hanya berupa penanda, “Taman Kunang Kunang” yang diadopsi dari Malaysia itu sangat inspiratif dan keren…!
Anak-Anak Belajar IPA Secara Visual di Taman Singha
Hari kedua saya menelusuri taman-taman yang ada di Kota Malang. Tepatnya pada Sabtu pagi (26/09/2016), saya sempatkan mengitari Taman Singha. Lokasinya cukup dekat dengan rumah saya, yang hanya sekitar 1 km. Infrastruktur bangunannya tampak belum 100% rampung. Namun, masyarakat sekitar sudah dapat mengakses “Taman Singha” secara free, alias gratis.
Taman Singha tak kalah mempesona dengan Alun-Alun Merdeka, Taman Kota Malang. Taman ini terletak di Jalan Mertojoyo Selatan, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Bila menghadap ke selatan dari lokasi taman, akan tampak masjid indah bercat putih sebagai latarnya. Jika menghadap ke barat, maka akan tampak gunung Panderman yang mempesona dari kejauhan. Sementara di sebelah utara, berderetan warung-warung makanan tertata rapi di luar pagar taman. Bila kita menghadap ke timur, akan terlihat pasar Dinoyo dengan deretan kios-kiosnya.
Pada pagi hari itu, saya sempat singgah di “gazebo” taman Singha. Mata saya tertuju pada anak-anak sekolah dasar yang sedang belajar di deretan gazebo-gazebo taman. Saya perhatikan perilaku mereka, tampak anak-anak sedang belajar tentang “Study Visual Panel Surya (Solar Sel)” dengan riang gembira. Para guru pendampingnya, memfasilitasi anak-anak mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui media visual di alam terbuka.
[caption caption="Anak Anak Sedang Asyik Belajar di Gazebo di Taman Singha Malang/Foto Dok. Pribadi"]
Saya tertarik dengan cara belajar mereka. Sungguh kreatif dan inovatif, karena telah menerapkan langkah-langkah “Pembelajaran Saintifik” sebagaimana diperkenalkan dalam Kurikulum 2013. Sang guru sedang memperlihatkan sebuah gambar, anak-anak diberi kesempatan untuk mengamatinya. Sesaat kemudian, guru itu memberi pertanyaan. Lalu terjadilah dialog di antara mereka. Pembelajaran terus berlangsung. Saya perhatikan, proses pembelajarannya berlangsung menarik dan menyenangkan. Mereka memperlihatkan keakraban dan kehangatan. Anak-anak juga terlihat bergairah ketika belajar di alam terbuka itu.
[caption caption="Suasana Anak Anak Sedang Belajar di Gazebo Taman Singha Kota Malang/Foto Dok. Pribadi"]
Melihat fenomena menarik itu, saya mendekat dan minta izin kepada salah seorang guru pendampingnya untuk memotret kejadian ini, dan dia mengizinkannya.
Klik…klik… klik.
Bidikan kamera beberapa kali saya arahkan ke sekumpulan anak-anak yang sedang belajar dengan riang gembira di gazebo-gazebo itu. Lagi-lagi, taman kota bermanfaat secara sosial dan ramah anak. Saya yakin, setiap guru dan orang tua akan senang menyaksikan anak-anaknya belajar sungguh-sungguh dan riang gembira di area publik semacam ini. Belajar sambil bermain, tampak begitu menyenangkan bagi anak-anak seusia mereka. Tidak saja bagi anak-anak, saya melihat dan sempat mengambil gambar orang dewasa sedang asyik membaca buku di tengah taman ketika itu.