Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Publik Ramah Sosial di Taman Kota Malang

3 Oktober 2015   00:20 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi anak-anak yang kehilangan tempat bermain sepeda karena lahan kota semakin sempit dan kurang aman, disediakan ruang bermain untuk itu. Tampak beberapa anak sedang bergembira bermain sepeda bersama teman-temannya di sebuah area. Asyik…! Setidaknya di hari libur akhir pekan, anak-anak dapat memanfaatkan secara bebas tempat bermain itu, sekaligus sebagai wahana sosialisasi. Ruang publik Taman Kota yang ramah, memungkinkan perkembangan fisik dan psikis anak-anak dapat tumbuh sesuai fitrahnya, bebas tanpa tekanan. Hal ini juga menandakan bahwa Taman Kota dapat didesain sedemikian rupa agar ramah anak, dan hal itu terjadi di taman Kota Malang.

[caption caption="Anak Anak Tampak Asyik Sedang Bermain Sepeda di Taman Kota Malang/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Meski hari Jumat, tampak banyak pengunjung di hari itu. Bahkan saya sempat bertemu dan meinta izin mengambil gambar pasangan wisatawaan asing asal Asia. Saya berjanji padanya, foto itu akan saya kirimkan sebagai kenang-kenangan untuknya. Setelah saya ambil gambarnya, dia memberikan alamat email pada saya. Dia tersenyum dan mengacungkan jempol jarinya, tanda setuju. Thank You!.

[caption caption="Wisawatan Asing Asal Asia Sedang Berkunjung ke Taman Kota Malang, Foto Tersebut Saya Jepret Atas Izinnya/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Dua Wisatawan Asal Eropa Sedang Asyik Mendiskusikan Gambar Peta di Tengah Taman Kota Malang/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Sementara di area lain, tampak turis manca negara asal Eropa sedang mengitari taman, berhenti sebentar sambil membaca peta dan berdikusi dengan pasangannya. Gambaran ini menujukkan bahwa Taman Kota Malang menjadi ruang publik yang dapat diakses untuk semua, baik untuk warga lokal maupun warga asing.

Keramahan terhadap lingkungan flora dan fauna, terlihat dari rumput taman yang menghijau. Terasa sejuk saat kami memandangnya, sambil memperhatikan burung-burung merpati bebas bercengkerama asyik. Mereka sesekali tampak berterbangan, lalu bertengger kembali di sangkarnya yang cantik yang disebut “pagupon” berwarna merah maron.

[caption caption="Burung Merpati Tampak Asyik Bertengger di Pagupon di Tengah Taman Kota Malang/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Di salah satu pojok taman dengan latar pusat-pusat binis di seberang jalan, terdapat sebuah bilik hewan peliharaan jenis burung-burung lainnya. Tempat itu sekilas tidak terlihat sebagai kandang, karena kisi-kisi dindingnya ditanami tumbuhan menjalar yang biasa digunakan untuk pagar hidup. Terlihat cantik dari luar, karena ada tanaman hydroponic yang menempel indah di dindingnya. Di tempat itulah mereka mendapatkan background foto yang tepat untuk berselfie ria. Menjelang petang tiba, lampu-lampu cantik menyala, kian memperindah suasana Taman Kota. Nggak rugi deh, bayar pajak secara tertib kalau begini? Setuju kan… :)

[caption caption="Di Balik Taman Ini Adalah Kandang Burung. Banyak Pengunjung yang Memanfaatkan Lokasi Ini Untuk Berfoto Ria/Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Keramahan lingkungan sekitar, juga ditunjukkan dari kearfian lokal dan keberadaan tempat-tempat peribadatan seputar Taman Alun-Alun Kota Malang. Tepat searah dengan jalur masuk yang menghubungkannya dengan lokasi tengah taman, tampak Masjid Jamik Kota Malang dengan menara-menaranya yang indah di seberang jalan Merdeka. Tak jauh dari alun-alun, berdiri pula Gereja GBIP Immanuel dan Gereja Katholik bergaya Ghotik. Tempat-tempat peribadatan itu saling bedekatan, menggambarkan kerukunan antar umat beragama yang sudah terbangun sejak lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun