Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Promo Pertalite dan Perilaku Konsumen BBM, Bagaimana Implikasinya?

24 Juli 2015   11:41 Diperbarui: 24 Juli 2015   11:41 3170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pertalite Varian Baru BBM"][/caption]

Di tengah nilai tukar rupiah yang melemah, PT. Pertamina (Persero) secara resmi meluncurkan “Pertalite”, varian baru produk Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini. Metronews.com mewartakan (24/7/2015), PT. Pertamina (Persero) optimis penjualan Pertalite akan laku keras. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang sebagaimana diberitakan media tersebut, telah disiapkan 5.000 kiloliter (kl) untuk masing-masing Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk persediaan 10 hari. Sesuai rencana, tes pasar dilakukan serempak di tiga kota, di Surabaya, Jakarta, dan Bodetabek. Sementara CNN Indonesia menyebutkan, untuk tahap awal Pertamina akan melakukan uji pasar Pertalite dengan melakukan penjualan di 103 SPBU di Jakarta, Bandung dan Surabaya, demikian kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto (22/7/2015).

Memperhatikan berita tersebut, tampaknya PT. Pertamina (Persero), telah melakukan diversikasi peroduk BBM untuk menggolkan “pertalite” sebagai produk andalannya di masa depan. Dalam jangka panjang, Premium bersubsidi itu tampaknya akan menghilang, dan digantikan dengan Pertalite non subsidi. Kemungkinan BBM bersubsidi tinggal minyak tanah dan solar. Bahkan supplai solar terutama di SPBU dalam kota kemungkinan akan berkurang, karena kendaraan roda empat seperti truck jarang melewati jalur perkotaan. Jika demikian halnya, Pertalite non subsidi yang mekanismenya diserahkan pada pasar akan menjadi produk unggulan, sehingga beban subsidi Pemerintah terhadap kebutuhan BBM semakin berkurang dan tidak membebani anggaran Pemerintah. Pemerintah dalam hal ini diuntungkan, ada efisiensi anggaran. Nah, bagaimana dengan masyarakat sebagai konsumen BBM?

Untuk melihat perilaku konsumen BBM, acapkali dipengaruhi oleh preferensi konsumen akan ragam pilihan produk dengan perolehan nilai guna (utilitas) tertinggi yang akan konsumen dapatkan. Untuk itu, baiklah saya tampilkan tabel perbandingan harga BBM baik yang bersubsidi maupun yang non subsidi yang berlaku di pasar. Di Jawa Timur, menurut catatan batumedia.com, ragam harga BBM pada bulan Juli 2015 tampak dalam tabel berikut:

Harga BBM Pada Bulan Juli 2015

JENIS BBM      HARGA LAMA  HARGA BARU  RON  KETERANGAN

Minyak Tanah Rp 2.500           Rp 2.500             -      Bersubsidi

Premium         Rp 6.800           Rp 7.300             88    Subsidi dihapus (1/1/'15)

Pertamax        Rp 9.300           Rp 8.600            92    Non Subsidi

Pertalite                -                    Rp 8.400             90   Non Subsidi

Solar                 Rp 6.400           Rp 6.900              -     Bersubsidi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun