Sebaliknya, kebanyakan manusia yang jatuh dalam kendali pikiran vermin digunakan sebagai budak eksperimen dan nyaris tidak ada yang lolos. Nyaris, karena ternyata dari satu juta orang, ada satu yang bisa lolos, dialah Amir. Meski tidak banyak berperan aktif, Amir menjadi tokoh sentral dalam film ini karena ia mendapat semacam kekuatan dan ketahanan baru pasca selamat dari eksperimen Vermin. Kisah Amir dan Nosh diletakkan di babak kedua.
Nosh (Brandon Auret) dikisahkan sebagai seorang kriminal "yang suka bermain api dan bom" saat bumi belum dikuasai vermin. Pada era vermin, kemampuan Nosh merakit bom dan senjata dari berbagai rongsokan membuatnya cepat beradaptasi. Tak jarang, Nosh yang digambarkan egois danmata duitan menjual senjata rakitannya dengan harga selangit pada para pejuang. Hal yang tentunya membuat komandan Jasper kesal.
Namun, Nosh mau bernegosiasi karena ia tertarik dengan para "pasien" sebutan untuk korban eksperimen vermin. Lalu cerita berganti ke Amir (Eugene Khumbanyiwa), seorang "survivor pasien" yang selamat dari eksperimen para vermin yang membongkar pasang organ-organ tubuhnya dengan logam, terutama bagian kepala. Hal yang membuat Amir menderita ketakutan dan ketidakstabilan jiwa berkepanjangan hingga dirawat oleh Sarah sang narator (Carly Pope).
Kembali ke misteri judul film ini. Sebegitu pentingkah? Judul bisa dikatakan mewakili sebuah film. Lalu apa sebenarnya makna "rakka" dan apa hubungannya dengan film ini? Bagian yang menarik ada dalam diri Amir. Biasanya dalam film Amerika, tokoh penyelesai masalah atau penyelamat dunia amat Amerika-sentris. Contohnya John O'Connor dalam Terminator dan Silvestre Stallone di film-filmnya tentang Perang Afghanistan dan Vietnam.
Jarang sekali film Amerika, terlebih Hollywood, menggunakan karakter berbau muslim dan imigran sebagai tokoh utama penyelesai masalah. Kalaupun ada tokoh kulit hitam, umumnya digambarkan sebagai tokoh kulit hitam yang "sangat Amerika", seperti agen yang bekerja untuk film Triple X, bukan seorang kulit hitam seperti Amir. Ok, ulasan bagian ini terkesan mengada-ada.
Sekarang kita berpindah ke tokoh Sarah dan latar film. Latar dalam film ini bertempat di medan pertempuran berupa reruntuhan kota di tengah gurun berbatu yang digambarkan dalam film berada di sekitar Texas. Sementara pengambilan gambar aslinya bertempat di Afrika Selatan[1]. Benarkah gurun yang terdapat dalam film merupakan gurun di sekitar Texas atau itu hanya gambar peta yang ditampilkan dan ada maksud lain dari sutradara? Lalu ada apa dengan Sarah?
Hubungan pakaian Sarah dengan judul filmnya mungkin masih terasa terlalu dicari-cari. Namun sederhananya, perlawanan para pejuang umat manusia itu mau tidak mau terisolasi mengingat sedikitnya jumlah dan sumber daya serta tersebar luasnya kekuasaan alien. Penutup muka di Texas identik dengan penutup muka ala koboi sementara penutup muka standar pasukan seperti bandana yang bercorak seragam militer, bukan syal Arab khas "pasukan jihadis".
Sederhananya, jika perlawanan para pejuang terisolasi dan harus sering bersembunyi menghindari pesawat alien, tidak mungkin pasukan manusia sampai harus mengimpor syal dari seberang benua. Tidak mungkin juga syal itu digunakan sembari bergerilnya lintas benua seperti itu sementara radius jelajah manusia terbatas akibat patroli alien. Mengapa Sarah menggunakan "syal jihadis" alih-alih syal koboi atau bandana militer?
Kata "rakka" sendiri jika dicari di Google, selain memunculkan daftar laman tentang film tersebut, juga menampilkan laman-laman pencarian tentang sebuah daerah gubernurmen di Suriah bernama Raqqah. Transliterasi huruf qaf dalam bahasa Arab ke dalam huruf Latin dapat mengalami variasi sesuai dialek asal yang digunakan dan lidah penutur bahasa tujuan.