Sebagai orang Kepri yang mengerti bahwa banyak warga Kepri lahir dan dibesarkan disepanjang pesisir pulau; laut adalah sumber. Pusat mata pencarian dan simbol tanggungjawab seorang ayah sekaligus lambang kasih sayang keluarga. Sebab itu, laut harus menjadi tumpuan yang nyaman bagi nelayan dan semua yang berkecimpung didalamnya. Bukan untuk kepentingan konglomerasi tingkat tinggi semata.
Syukurlah perhatian pemerintah pusat dan daerah dari hari kehari semakin membaik. Pemberdayaan ekonomi kelautan tak hanya dipandang sebagai bantuan perahu, alat komunikasi atau alat tangkap saja. Keamanan telah dianggap sebagai bagian dari kesatuan usaha peningkatan ekonomi masyarakat laut. Tak hanya domain pertahanan keamanan belaka.
Akhirnya, semua akan terpulang kepada masyarakat dan stake holder di Provinsi Kepri. Apakah akan ngotot menggarap laut yang merupakan 96 persen bagian geografis Kepri (dari total 251.810,71 km²) ? Tinggal pilih.
Memilih memaksimalkan potensi serta melebarkan kerjasama dengan para pihak yang dapat mengakomodir kepentingan ekonomi berbasis kelautan atau hanya menganggap laut Kepri sebagai pelengkap saja, membiarkan gelombang berayun dan beralun diluar sana, sembari sibuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.
(Terbit di Koran SINDO Batam, 18 November 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H