Kupandangi ngarai itu dari balik kaca
Berkelebat suara teriakan membahana
Kutanya pada sang Nyonya, Siapa itu?
Ia pun menjawab "bukan siapa-siapa"
Lalu, kemana para putri pelipur lara?
Wajah selayaknya mawar merah di sana
Di pot bunga di sudut rumah Nyonya
Kini tak tersisa, tinggallah batang dan akar saja
Oh, ternyata kau lelaki pelupa
Bunga-bunga telah pergi bersama
Bunga-bunga lain memburu tahta
Setelah sepurnama menyembunyikan raga
Mengapa? Mengapa biarkan lelaki ini terlupa
Kehilangan mahkota, separuh nyawaÂ
Kini terluka, terhempas tak berdaya
Dalam bilik asmara nan gelap gulita
Lalu, kemana kumbang harus mencari
Sisa untaian kuntum mawar tersisa
Tuk gantikan peluh yang jatuh
Agar hidupnya tak sia-sia
Di sisi lembah lain di sana?
Jawablah Nyonya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H