Oleh: M. Abd. Rahim
***
Kini angin diam menyapa rindu, tak mau bergerak, kedamaian tak tersentuhÂ
Senyumanmu yang dulu, mengobati lelah, letih; dan semangat untuk mengurai jenuh
Kini gersang hati ini, penuh kekosongan nan sunyi tanpa balutan canda tawamu
Sesungguhnya kurindu dirimu yang dulu, memang ini salahku yang telah terlalu mencintaimuÂ
***
Dalamnya hati mencintai, tanpa kebahagiaan dirimu apalah arti
Lebih baik cinta dan rindu ini kubakar hingga sirna ke pelukan ilahi
Apalah arti hidup ini, bila dirimu membenci diri ini
Sungguh ku rindu belaian kasih sayangmu, hingga terasa nyaman, aman, sejuk sanubari ini
***
Surabaya, 7 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H