Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahun Baru, Buka Lembaran Baru

3 Januari 2024   00:23 Diperbarui: 3 Januari 2024   00:26 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup menjadi merasa serba kekurangan daripada rasa syukur kepada-Nya, pada hal kenikmatan yang tiada tara yang tumbuh sejak lahir di dunia hingga usia senja.

Namun, sebelum menarihkan tinta impian dan cita-cita, pantaslah kita membungkuk dalam, bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang dilimpahkan di tahun yang telah berlalu. 

Membuka lembaran baru berarti membuka diri pada perubahan, bukan sekadar pergantian angka di kalender. Perubahan yang sejati bermula dari hati yang ikhlas, dibalut dengan keyakinan dan iman yang kian teguh.

Mari kita jadikan lembaran baru ini sebagai momentum untuk kembali ke fitrah, menjadi insan yang lebih taat dan berakhlak mulia. 

Bersyukur, Benih Keberkahan

Sebelum menanam cita-cita, tanah hati perlu digali dalam-dalam. Tanamlah bibit kesyukuran atas segala karunia Allah, baik suka maupun duka. Syukur bukan sekadar ucapan, melainkan rasa yang terpatri dalam sanubari, diwujudkan dalam sikap dan amal perbuatan sehari-hari.

Nikmatilah hembusan napas, detak jantung, keluarga yang dicinta, sampai rintangan yang telah menempa, karena semuanya adalah anugerah yang patut disyukuri.

Bila syukur diaplikasikan dengan perbuatan-perbuatan menuju jalan Allah, maka Allah akan menambah kenikmatan-kenikmatan tersebut

Sesuai firman-Nya, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Rajin Beribadah, Jalan Menuju Kebahagiaan

Sholat lima waktu adalah kewajiban masing-masing setiap muslim, dan sebagai kebutuhan hati agar selalu terhubung dengan Yang Maha Pengasih. Bayangkan sholat sebagai oase di tengah gurun kehidupan, tempat kita berbenah jiwa, menimba ketenangan, dan menajamkan nurani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun