Dan mama duduk di belakangku karena memang kosong dari Surabaya sampai Mojokerto. Ayahku mengalah, beliau masih berdiri di depan pintu keluar. Saat sampai stasiun kereta ada salah satu nenek-nenek berdiri dan turun Krian, Alhamdulillah ayah menduduki tempat tersebut hingga sampai stasiun Mojokerto.
Aku masih duduk bersama nenek, dan tidur lebih nyenyak. Kereta api sudah berhenti di stasiun Mojokerto aku digendong mama, ayah memesan gocar. Lima menit kemudian mobil Wuling datang dan aku mama, dan nenek duduk di kursi tengah dan ayah seperti biasa duduk di depan bersama supir.
"Za sudah sampai rumah!" Mama kembali berteriak, aku masih dalam titik nyaman. Mobil berhenti ayah menggendongku dari mobil sampai ke kamar. Di depan pintu, om Mifta, om Rafi mencoba menggodaku. Namun ku masih tidur pulas, sehingga mereka tidak berhasil menggodaku.
"Za mau naik kereta ta!" Mama mencoba menggodaku. "Ini tidur di mana?"Â
Dengan suara pelan aku menjawab,"Di rumah nenek!" Walaupun mataku terpejam, tapi aku sangat merasakan tempat tidur yang ku tempati. Aku sangat hafal, kasur, bantal, guling yang menemaniku. Aku semakin nyaman, sebelum lebih kunikmati aku ingin berkata "Terima kasih mama, ayah sudah mengajakku jalan-jalan dan mengajak hafiza Naik kereta! Aku tidur dulu, assalamualaikum, muah"Â
***
Mojokerto, 8 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H