Bahagia Menyambut Puasa
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Bulan puasa Ramadhan segera datang, rumah-rumah enak dipandang dan tempat suci mulai direnovasi, hingga nampak indah dan nyaman di hati. Sebelumnya, warna tembok pudar yang dikit demi sedikit menghilang diterpa halusnya angin. Kini bertahan ketika diterjang badai dan hujan pun warnanya tetap kuat. Cat tembok yang berpadu dengan perabot rumah membuat suasana asri dan aman, membuat para penghuni rumah terkesan kerasan.
"Mas tak kira ini stiker tembok," kataku saat itu mampir di rumah kakak ipar.
"Oh itu sisa kramik dapur," balasnya
"Tapi terlihat bagus mas!" Candaku malam itu, membuat orang rumah tersenyum.
Puasa Ramadhan tinggal dua Minggu lagi, tapi kakak ipar sudah mempersiapkan diri, membuat suasana rumah lebih nyaman dan aman. Di pekarangan rumah, bunga-bunga dan tanaman bervas tembok terlihat sudah dihias indah. Beberapa bulan yang lalu, kukunjungi pagarnya yang teyeng kini dicat dengan warna yang elegan.
Mushola di dekat rumahnya pun terlihat bersih, kaca-kaca jendela, pintu mulai kinclong, kamar mandi bersih dan wangi. Di masjid sebelah juga ada yang dipasang AC 2 sampai 4 unit. Hal ini semata agar ketika jama'ah pergi salat sunah teraweh merasa nyaman dan semangat beribadah. Tidak sebaliknya tidak pamer kekayaan apalagi menonjolkan kekayaan.
Di dalam kitab suci kita boleh bersedekah secara sembunyi-sembunyi dan boleh secara terang-terangan. Bersedekah secara terang-terangan dengan niat mensyiarkan agama. Agar manusia yang lain, mencontoh dan berlomba-lomba dalam kebaikan sekali lagi bukan pamer kekayaan.Â