Menguatkan Budaya Lokal dan Menggali Peluang Ekonomi di Pekalongan
Â
Festival durian di doro ini memiliki harapan yang besar bagi masyarakat terutama dalam melestarikan budaya dan juga memperkuat ekonomi masyarakat. Namun, disini ada beberapa isu-isu yang menghambat, salah satuya adalah akses jalan yang masih buruk ke lokasi festtival dari jalan yang berlubang dan juga pengaturan lalu lintas yang buruk, hal ini bisa menjadi penghalang bagi wisatawan yang ingin mengunjugi fesstival ini, Hal ini sejalan dengan pendapat Tezza Soraya  yang menyatakan bahwa ketersediaan infrastruktur transportasi sangat mempengaruhi kemudahan wisatawan dalam mengakses suatu tempat wisata.[3] selain itu dalam pempromosian durian doro ini juga belum maksimal sehingga banyak orang yang belum mengetahui seperti apa durian doro ini. Hal lain yang menghambat adalah peralihan fungsi lahan, banyak lahan-lahan perkebunan yang sudah mulai dialih fungsikan menjadi pemukiman hal ini bisa menjadi penghambat produksi dari durian. Hal-hal semacam inilah yang bisa mengurangi dampak positif yang seharusnya bisa diperoleh dari fesstival durian ini, festival ini seharusnya menjadi ajang masyarakat untuk melestarikan budaya yang ada daan juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, namun dengan adanya berbagai isu dan tantangan yang ada ini sekiranya harus segera di atasi agar tujuan utama dari festival durian ini dapat tercapai.
Â
Festival durian ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, daya tarik disini ialah pada penggabungan antara pertanian lokal dengan budaya lokal. Durian disini sebagai produk unggulan dari daerah Doro, Durian disini tidak hanya menawarkan rasa buah yang khasnya saja namun juga sebagai identitas masyarakat lokal. Festival durian disini sebagai ajang bagi masyarakat untuk memperkenalkan daerahnya sebagai  daerah wisata yang berbasis pada pemanfaatan pertanian atau perkebunan (agrikultur) yang disini memanfaatkan buah durian sebagai sumber wisata. Atau yang lebih dikenal sebagai agrowisata, agrowisata adalah kegiatan yang memanfaatkan sektor perkebunan sebagai daya tarik wisata bertujuan untuk memperluas atau mengembangkan usaha, membuka peluang kerja, serta mempromosikan hasil perkebunan.
Â
Festival Durian Doro ini memberikan dampak yang baik terhadap ekonomi masyarakat setempat dan juga terhadap pelestarian tradisi atau budaya yang ada. Yang pertama festival ini meningkatkan pendapatan para petani durian, hal ini dikarenakan para petani bisa menjual durian nya kepada wisatawan secara langsung tanpa harus menjualnya ke tengkulak yang sering kali mengurangi keuntungan para petani durian. Namun untuk memaksimalkan potensi ini juga harus meningkatkan promosi, promosi ini bisa dilakukan di platfrom digital yang ada seperti instagram, facebook, tiktok dan lainnya, selain itu seluruh masyarakat juga harus dilibatkan dalam mempromosikan daya tarik dari festival durian ini pada akun media sosialnya. Sehingga bisa berpotensi untuk menarik wisatawan dari berbagai daerah. Hal ini juga akan memperkuat ekonomi masyarakat dan bahkan bisa memperkenalkan pekalongan sebagai tujuan agrowisata yang menarik untuk dikunjungi. Hal ini selaras dengan teori fungsionalisme budaya yang dikemukakan oleh Brainslaw Malinowski, dimana ia menjelaskan bahwa fungsi suatu unsur kebudayaan terletak pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar, baik kebutuhan primer maupun sekunder bagi masyarakat.
Â
Selanjutnya agar festival durian ini tetap lestari, ada beberapa hal yang harus dibenahi mulai dari perbaikan jalan menuju lokasi festival hal ini bisa meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke festival durian ini, selain itu promosi yang lebih gencar juga harus dilakukan bisa juga berkolaborasi dengan influencer atau akun media wisata setempat untuk membantu mempromosikan dan juga memperkenalkan Festival Durian Doro sehingga jangkauan wisatawannya lebih luas lagi. Peran pemerintah, masyarkat, dan para pelaku usaha juga harus bekerja sama agar festival ini terus berkembang dan juga memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.
Â
Bisa kita pahami bahwasanya Festival Durian ini memiliki potensi yang besar sebagai pariwisata baru yang berbasis pada agrikultur. Dimana festival ini tidak hanya fokus pada sektor ekonomi saja namun juga membantu memperkenalkan dan melestarikan budaya yang ada. Dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan juga strategi promosi, festival ini bisa menjadi daya tarik wisata yang menarik. Temuan ini menguatkan studi dari Noerhidaya, dkk yang menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata yang diantaranya adalah promosi dan juga infrastruktur jalan yang masih belum memadai.