Mohon tunggu...
M SlametKhakimi
M SlametKhakimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Gusdur Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Durian Doro : Menggali Makna dan Tradisi Kearifan Lokal Pekalongan

13 Desember 2024   18:13 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

PENDAHULUAN

            Festival Durian Doro di Pekalongan menawarkan potensi yang besar untuk mengangkat perekonomian lokal, tetapi menghadapi sejumlah isu problematika yang perlu diatasi. Salah satunya adalah infrastruktur yang belum memadai, di mana akses jalan yang buruk menghambat distribusi dan kunjungan wisatawan. Selain itu, strategi pemasaran untuk durian khas Pekalongan masih kurang efektif, sehingga produk lokal sulit dikenal di pasar yang lebih luas. Ketidakmerataan manfaat ekonomi juga menjadi perhatian, di mana petani besar sering kali lebih diuntungkan dibandingkan petani kecil, mengakibatkan kesenjangan dalam pendapatan. Dan sekarang ini banyak lahan-lahan durian yang alih fungsikan, seperti konversi lahan dari penggunaan perkebunan ke fungsi lain, seperti pembangunan infrastruktur atau pemukiman, dapat mengurangi luas area yang tersedia untuk kebun durian. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya produksi durian, yang merupakan salah satu produk unggulan di beberapa daerah, termasuk Doro, Pekalongan Terakhir, kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam festival dapat mengurangi antusiasme terhadap tradisi ini.

 

            Festival Durian Doro bukan hanya sekedar acara untuk merayakan durian, ini adalah kesempatan berharga bagi masyarakat untuk bersatu, merayakan, dan melestarikan identitas budaya mereka. Keterlibatan aktif masyarakat sangat penting, Karena ini akan membuat festival ini lebih berarti dan memberi makna yang mendalam, bukan hanya sebagai acara tahunan, tetapi sebagai bagian penting dari kehidupan dan budaya mereka. Dengan lebih banyak orang terlibat, festival ini bisa terus berlangsung dan berkembang dari tahun ke tahun.

 

            Keunikan festival ini terletak pada penggabungan antara pertanian dan budaya lokal. Festival Durian Doro tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati buah durian, tetapi juga menjadi peluang untuk memperkenalkan durian sebagai simbol identitas daerah. Dengan mengembangkan pariwisata berbasis agrikultur, festival ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan memberikan pengalaman menarik bagi wisatawan.

 

            Namun, untuk mencapai potensi maksimal dari Festival Durian Doro, kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha sangat diperlukan. Dukungan pemerintah dalam hal infrastruktur, seperti memperbaiki jalan dan akses ke lokasi festival, serta strategi pemasaran yang efektif, akan sangat membantu dalam menarik lebih banyak pengunjung. Dengan langkah-langkah ini, festival tidak hanya akan dikenal luas, tetapi juga menjadi daya tarik yang berkelanjutan bagi masyarakat dan wisatawan. Melalui kolaborasi yang solid, Festival Durian Doro bisa menjadi contoh bagaimana tradisi lokal dapat dihidupkan kembali dan diberdayakan, menjadikannya bagian penting dari kehidupan masyarakat yang terus berkembang.

 

PEMBAHASAN

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun