Sebelum kita membuat campuran bahan tersebut di atas, kotoran kambing harus kita hancurkan terlebih dahulu dengan memakai alat (mesin) atau manual atau dicampur dengan Urea (1%).
Tahapan Pembuatan :
- Siapkan tempat yang gelap (tidak terkena sinar matahari) untuk menyimpan campuran cairan EM4 dan
- Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan.
- Pembuatan lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal 3-5 cm dan taburkan dolomit , abu dan decomposer secukupnya.
- Kemudian siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air Kemudian disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 20% atau bisa diukur dengan cara diremas dengan tangan, air tidak menetes atau bahan organik tidak pecah saat genggaman tangan di buka.
- Buat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan di aduk menggunakan sekop atau tangan (yang sudah menggunakan sarung tangan plastik).
- Timbunan ditutup rapat dengan karung dan diikat sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka.
- Diamkan selama 10-15 hari. Setelah 10-15 hari, terpal dibuka dan timbunan diaduk dengan tujuan pemberian airasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
Perkirakan setelah 10-15 hari kompos sudah bisa dibongkar dan diangin-anginkan supaya menghilangkan bau amoniak dan sudah dapat dipakai.
Cara Aplikasi pada Tanaman :
Aplikasi pupuk organik untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan, pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran, dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat di bawah daun paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk organik diberikan semakin meningkat kesuburan tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H