Mohon tunggu...
M. Hikmal Yazid
M. Hikmal Yazid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teologisme Bioskop

16 Februari 2024   14:55 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO : Ilustrasi pixabay

Dalam keheningan yang mendalam, Arjun merenung pada jawaban yang telah diberikan Tuhan. Dalam setiap detik keheningan, ia merasakan kehadiran Tuhan yang tak terlihat. Pilihan yang dihadapkan padanya membuatnya semakin menyadari arti dari pertemuan ini. Senyum Tuhan menjadi semacam jawaban tanpa kata. Dalam kesunyian, Arjun merasa bahwa dia telah diberi tugas yang lebih besar dari dirinya sendiri. Ia merasa sebuah panggilan untuk menyusuri perjalanan baru yang tak terduga.

Arjun memberanikan diri menjawab, "Bisa, tapi aku ingin dilahirkan kembali di tanah para nabi-nabi. Aku akan cegah perang dengan cinta." Senyum Tuhan, kali ini lebih dalam dan penuh makna, menjadi jawaban pada keputusan berani Arjun.

Keputusan untuk dilahirkan kembali di tanah yang sarat dengan sejarah itu membawa Arjun pada petualangan yang baru. Dengan hati yang penuh semangat, ia menerima takdirnya yang tak terduga, siap menjalani kehidupan yang penuh makna di tempat yang dianggapnya sebagai tanah kebijaksanaan.

Arjun menjalani hidup barunya dengan penuh semangat dan tekad. Di tanah para nabi-nabi, ia menemukan keindahan dan kearifan yang melampaui imajinasinya. Bersama dengan cinta kasih Tuhan, ia menghadapi tantangan baru dan menjalani peran barunya sebagai pembawa perdamaian.

Petualangan Arjun membawanya bertemu dengan orang-orang yang memiliki cerita hidupnya masing-masing. Bersama-sama, mereka berusaha menghentikan lingkaran kekerasan yang terus berputar. Arjun menjadi saksi dan agen perubahan, membawa pesan cinta dan kedamaian di setiap langkahnya.

Di tengah kisahnya yang terus berkembang, Arjun mulai memahami peran barunya dengan lebih dalam. Ia menyadari bahwa ini bukan hanya tentang menghentikan perang di dunia, tetapi juga tentang menemukan kedamaian dalam diri sendiri. Setiap langkah yang diambilnya adalah langkah menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan, cinta, dan makna eksistensi.

Dalam perjalanannya yang tak terduga, Arjun menemukan bahwa kisah hidupnya adalah kisah yang terus berkembang. Setiap langkah, setiap keputusan, membawanya pada babak baru yang membuka jendela ke dunia yang lebih luas. Senyum Tuhan, yang senantiasa menyertai setiap langkahnya, menjadi sumber kekuatan dan inspirasi.

Mungkin pertemuan khusus di bioskop itu hanya awal dari petualangan panjangnya. Dalam setiap detiknya, Arjun menyadari bahwa kehidupan adalah sebuah film yang terus diputar. Dan di setiap adegannya, Tuhan senantiasa menjadi sutradara yang bijaksana, membimbingnya menuju akhir yang tak terduga namun penuh makna.

Arjun, seorang pria dengan rambut hitam pekat dan mata yang penuh kegelisahan, hidup dalam keheningan di sebuah kota kecil di lereng bukit. Kesepian dan bayang-bayang masa lalu yang kelam selalu menghantui hari-harinya. Sepuluh tahun yang lalu, kekasihnya meninggalkan dunia ini tanpa alasan yang jelas, meninggalkan Arjun dalam kekosongan yang tak terbayangkan.

Suatu sore, ketika matahari tenggelam di ufuk barat, pikiran tak terduga menyelinap ke dalam benak Arjun. Apakah Tuhan merasakan kisah hidup manusia melalui layar bioskop? Pertanyaan ini menjadi benih yang tumbuh di dalam benaknya. Meskipun pada awalnya diabaikan, panggilan itu semakin kuat, seperti bisikan keabadian yang tak bisa diabaikan.

Dalam kegelisahan dan kebingungan, Arjun memutuskan untuk merencanakan pertemuan khusus dengan Tuhan di bioskop. Sebelumnya, dia harus membuat pilihan sulit: memilih film yang akan mereka tonton bersama. Antara cerita yang menggetarkan jiwa dan hiburan yang ringan, Arjun memilih film yang menggambarkan perjalanan kehidupan, harapan, dan cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun