Mohon tunggu...
M Syahri
M Syahri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sudahkah Anda Memenuhi Syarat agar Memperoleh Ampunan di Bulan Ramadaan Ini

14 Mei 2019   22:59 Diperbarui: 14 Mei 2019   23:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bulan Ramadhan merupakan suatu rahmad besar yang di anugrahkan Allah kepada manusia terkhusus kepada ummat islam. Tidak sedikit Ayat dan Hadits yang menceritakan banyaknya keutamaan-keutamaan yang dapat diraih di dalam bulan suci Ramadhan ini, hingga puncak dari fadhilah bulan suci Ramadhan ialah mendapatka magfirah Allah Swt. Namun Setiap keinginan harus ada usaha yang harus dikerjakan demi mencapai keinginan tersebut, dan setiap usaha pasti akan bebrbanding lurus dengan apa yang telah diusahakan tersebut, begitu pula bagi yang berharp mendapatkan ampunan Allah maka laksanakan usahanya sesuai peraturan yang telah ditetapkan Allah.

Mungkin kita sering mendengar hadis bahwa Bulan Ramadhan trebagi kepada tiga bagian, yaitu sepuluh hari pertama adalah rahmat,sepuluh hari kedua magfirahnya Allah, dan sepuluh hari terakhir itskim minan nar atau terbebas dari sikasaan pai neraka. namun terlepas kedudukan dari hadist tersebut adalah lemah, pada dasarnya seluruh bulan ramadhan itu adalah rahmat dan ampunan Allah sehingga hasilnya dapat terbebas dari siksa api neraka. hal ini sesuai dengan Hadist Rasulullah SAW: 

Artinya: "Siapa saja yang berpuasa di bulan Ramadha karena iman dan mengharapka pahala maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu." (HR. Bukhari)

hadist diatas yang menjadi salah satu dalil bahwa semua Ramadhan itu adalah ampunan allah bagi siapa saja yang menginginkannya. namun menggapai maghfirah Allah tidaklah mudah seperti yang dibayangkan, karena pada hadist diatas dikatakan bahwa siapa yang berpuasa dibulan ramadan akan mendapat ampuanan Allah dari dosa-dosanya yang telah berlalu dengan dua syarat, yaitu: dengan iman dan ihtisaban (mengharap ganjaran).

1. karena iman

Iman adalah syarat utama bagi orang yang akan melaksanakan ibadah puasa, karena seruan Allah di dlam alquran pun menggunakan kalimat "yaa ayyuhalladzi na amanu" (wahai sekalian orang-orang yang beriman), yang artinya seolah-olah Allah mengatakan "jikalau kalian orang yang beriman kepadaku, beriman kepada Rasulullah SAW. dan beriman bahwa berpuasa itu wajib bagi kamu maka mendekatlah, raihlah setiap kemulian yang telah ditetapkan di dalam bulan Ramadhan ini."

Berbahagialah bagi kita yang masih terpanggil hatinya untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini karena keimanan, dan semoga keimanan kita termasuk kriteria orang yang beriman di sisi Allah, karena dengan itu berarti kita telah memenuhi tuntutan yang pertama agar dapat meraih ampunan dari Allah Swt.

2. Ihtisaban (mengharap ganjaran dari Allah)

Syarat atau tuntutan ke dua yang harus dipenuhi, ialah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan ini hanya mengharapkan ganjaran Allah semata. dengan kata lain siapa saja yang melaksanakan puasa karena hanya ikut-ikutan, karena malau kepada orang lain jika tidak berpuasa, atau karena hanya ingin dikatakan orang yang shaleh maka sangat merugi, dapat dipastikan bahwa orang yang melaksanakan ibadah puasa seperti ini tidak akan dapat mengubah sifat dan kebiasaan buruknya sehingga ia termasuk orang yang tidak akan mendapatkan apa-apa dari ibadh puasanya, maka bagaimana akan memperoleh ampunan dari Allah sedangkan puasanya saja tidak dianggap sama sekali, seperti hadist Rasulullah yang iriwayatkan Ibnu majah mengatakan:

Artinya: "Berapa banyak orang berpuasa namun tidak mendapat apa-apa dari puasanya melainkan rasa lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam namun tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa ngantuk."

Dari Hadist diatas dapat dipahami bahwa tidak tertup kemungkinan hanya dianggap sia-sia oleh Allah Swt. karena banyak perbuatan buruk yang akan membatalkan pahala ibadah puasa kita, seperti Hadist Rasulullah yang diriwayatkan Bukhori No. 1770 mengatakan:

Artinya: "Siapa saja yang tidak meninggalkan perkataan dusta, dan mengamalkan amalan yang buruk maka tidak ada kepentingan terkait dengan dia meninggalkan makan dan minumnya."

Seperti yang dikatakan diatas tadi sudah semakin jelas bahwa meraih ampunan Allah atas seluruh dosa yang telah dilakuakan tidaklah semudah yang kita fikirkan, namun sebaliknya siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah puasanya dan berhati-hati kepada setiap perkara yang akan menghanguskan pahala puasanya maka seperti janji Allah ia akan mendapat ampunan dari dosa-dosa yang telah ia lakukan.

semoga tuluisan ini bermanfaat dan dapat menimbulkan sikap kehati-hatian dalam melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadahn ini.

Selamat menunaikan ibadah puasa 1440, mohon ma'af lahir dan batin, wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun