Mohon tunggu...
M ALFIN HAMDANI
M ALFIN HAMDANI Mohon Tunggu... Lainnya - 201910501068_PWK

Ekonomi Kota

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemukiman Kumuh di Kabupaten Pamekasan

1 November 2020   23:01 Diperbarui: 2 November 2020   09:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

             Kawasan kumuh merupakan kawasan permukiman yang telah mengalami penurunan kualitas secara fisik, ekonomi, budaya, dan lokasinya yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Permukiman kumuh mengacu pada aspek lingkungan hunian atau komunitas, dimana permukiman kumuh banyak berkembang di perkotaan baik kota kecil maupun kota besar. Urbanisasi merupakan salah satu penyebab timbulnya peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali di suatu wilayah perkotaan, dengan semakin berkembangnya suatu kota maka menjanjikan bagi para kaum urban untuk mencari kehidupan yang lebih baik tanpa memperhatikan lingkungan dimana mereka tinggal.

            Tingkat urban yang terjadi di Kabupaten Pamekasan disebabkan oleh perpindahan orang desa ke kota untuk mengadu nasib mencari kehidupan yang lebih layak. Kedatangan mereka dengan keadaan kekurangan mengakibatkan mereka hidup dengan kondisi seadanya, tidak peduli terhadap lingkungan, pola hidup tidak sehat, dan yang terpenting bagi mereka adalah kebutuhan pokoknya terpenuhi.

            Dalam hal ini dapat terlihat bahwa kondisi lingkungan berpengaruh terhadap penyebab kekumuhan pada masyarakat. Selain itu, masalah ekonomi tidak kalah penting. Permukiman kumuh yang terjadi berbanding lurus pada kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam aspek ekonomi. Munculnya permukiman kumuh Di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan juga disebabkan oleh peningkatan kaum urban yang cukup besar, dengan kondisi perekonomian yang rendah mengakibatkan pola hidup mereka yang kurang bersih dan tidak peduli dengan lingkungan tempat tinggal.

Tedapat 7 indikator yang dapat dikatakan kawasan kumuh yang ada di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan.

  • Bangunan Hunian
    Bangunan hunian dipengaruhi oleh 3 subindikator, yaitu keteraturan, kepadatan, dan kelayakan bangunan. Ketiga indikator tersebut dapat menjelaskan kondisi bangunan yang ada di Kecamatan Pamekasan.

Kelurahan/Desa

Keteraturan

Kepadatan

Kelayakan

Barumbat Kota

66

44

86

Gladak Anyar

18

73

76

Jungcangcang

10

98

Parteker

12

188

60

Patemon

21

36

63

Panempan

83

230

69

Nyalabuh Daya

45

11

50

  • Aksesibilitas Lingkungan
    Analisa aksesibilitas lingkungan terlihat pada berapa persen jaringan jalan yang sesuai persyaratan teknis dibandingkan dengan panjang jaringan jalan yang ada dan lebar jalan yang lebih dari 1,5 m.

Kelurahan/Desa

Pelayanan

Kualitas

Barumbat Kota

89

83

Gladak Anyar

96

64

Jungcangcang

94

74

Parteker

100

81

Patemon

100

80

Panempan

79

54

Nyalabuh Daya

100

67

  • Pelayanan Air Minum/Baku
    Analisa pelayanan air minum/baku dipengaruhi oleh 2 sub-indikator yaitu terkait dengan penyediaan air minum, mandi, cuci pada masyarakat dan kelayakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dimana keterpenuhannya masih dipengaruhi oleh kondisi geografis, serta jarak dengan sumber mata air.

Kelurahan/Desa

Akses Air Minum

Ketersediaan

Barumbat Kota

97

100

Gladak Anyar

100

100

Jungcangcang

39

95

Parteker

100

100

Patemon

100

100

Panempan

100

100

Nyalabuh Daya

100

24

  • Kelayakan Drainase
    Kondisi drainase lingkungan dilihat berdasarkan intensitas terjadinya genangan dan kualitas minimum yang dimiliki.

Kelurahan/Desa

=\Alian Air

Drainase

Hubungan Drainase Perkotaan

Kualitas

Barumbat Kota

100

65

51

54

Gladak Anyar

100

77

30

51

Jungcangcang

100

78

29

70

Parteker

100

100

100

Patemon

100

71

14

Panempan

100

54

54

Nyalabuh Daya

100

100

83

  • Kelayakan Sanitasi
    Analisa pengelolaan sanitasi (air limbah) dilihat berdasarkan ketersediaan akses jamban sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank), serta adanya saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang terpisah dengan saluran drainase lingkungan. Apabila saluran sanitasi di Kecamatan Pamekasan belum memiliki saluran yang terpisah dengan saluran drainase, maka kondisi ini dapat memberikan dampak pencemaran pada lingkungan dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Kelurahan/Desa

Sistem Pengelolaan

Sapras

Barumbat Kota

100

94

Gladak Anyar

100

73

Jungcangcang

100

95

Parteker

78

46

Patemon

100

67

Panempan

88

46

Nyalabuh Daya

100

28

 

  • Kelayakan Pengelolaan Sampah
    Berdasarkan fakta yang ada di Kabupaten Pamekasan, sebagian besar sampah rumah tangga masih diolah dengan cara tradisional, yaitu melalui pembakaran dan juga dibuang ke sungai. Pengangkutan sampah rumah tangga menuju TPS yang optimal hanya dilakukan pada wilayah administrasi kelurahan, sedangkan untuk wilayah administrasi desa masih bersifat tradisional.

Kelurahan/Desa

Pelayanan

Kualitas

Barumbat Kota

50

Gladak Anyar

Jungcangcang

50

Parteker

Patemon

Panempan

Nyalabuh Daya

0

  • Keamanan Kebakaran
    Berdasarkan Fakta yang ada di Kabupaten Pamekasan, hampir semua kelurahan/desa belum memiliki sarana pengamanan bahaya kebakaran

Kelurahan/Desa

Pengelolaan

Sistem pengulahan

Pemeliharaan

Barumbat Kota

100

100

100

Gladak Anyar

100

Jungcangcang

100

10

100

Parteker

2

Patemon

100

67

100

Panempan

Nyalabuh Daya

             Berdasarkan hasil analisa terhadap 7 indikator kumuh yang terdapat di Kecamatan Pamekasan bahwa tingkat kekumuhan pada tiap kelurahan/desa berbeda-beda, sebanyak 6 kelurahan/desa teridentifikasi sebagai kawasan dengan tingkat kekumuhan sedang, dan hanya kelurahan Barurambat Kota yang memiliki tingkat kekumuhan ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun