Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keheroan Seorang Nikmir

28 November 2020   10:26 Diperbarui: 28 November 2020   10:29 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: idntodays.com

Sebenarnya niat Si Nyai itu baik, mengingatkan para pasukan bersorban putih untuk menjaga protokol kesehatan. Tapi apa yang Nyai dapat? Ia malah diserang oleh mereka. Catat ya, ini hanya mengingatkan, bukan menghina atau membully seseorang. Sungguh mereka nggak bisa memakai nalarnya dengan baik. Gak bisa bedain mana kritik membangun mana kritik menjatuhkan.

Suara Si Nyai hanyalah satu dari ribuan suara yang terbungkam. Satu cuil dari puluhan remahan rengginang yang mampu bertahan dari kencangnya hembusan angin topan di sosmed.

Tapi meskipun cuma secuil, sekali Si Nyai nyuit bisa bikin kuping panas. Ingat kasus kemarin kagak? Si Nyai menegur ketua dewan prank rakyat akibat matiin mic. Bayangkan saja, sekelas dewan berani Nyai tegur. Lha ini? Seorang mantan penjual minyak wangi yang langsung melesat menjadi ketua organisasi. Bagi Si Nyai mah lewaaattt.

***

Kepolosan dan keapaadaannya Si Nyai memang patut diacungi jempol. Tidak semua orang lho bisa dan berani senekad itu. Keluar masuk penjara sudah bukan hal yang menakutkan lagi baginya. Karena Nyai merasa apa yang ia lakukan selama ini adalah benar. Salut deh buat Si Nyai. Bravo Nyai!!!

Seperti lirik lagu berjudul Superhero yang dinyanyikan oleh Band Unknown Brain, Si Nyai kayaknya mewakili banget. Ia seolah menjelma sebagai sosok hero wanita. Salah satu dari hero-hero di luar sana yang berani menyuarakan kejujuran. Suara hati kecil rakyat Indonesia yang merasa kurang puas dengan kinerja petinggi di pemerintahan.

Bagi orang berpendidikan, mungkin cara menyuarakan hati nurani ala Si Nyai terlihat konyol bahkan tidak etis. Tapi bagi kaum jelata alias rakyat biasa, suara Si Nyai bak suara Dewa. Bahkan ia dibela oleh netizen +62. Kompak ya.

Pun berlaku sebaliknya. Setelah mengata-ngatai Si Nyai dengan sebutan l*nte, sontak HRS mendapat kecaman. Ucapan sekasar itu tidak pantas keluar dari mulut seorang keturunan Rasulullah. Katanya sih gitu. Wallahua'lam siapa yang benar. Padahal kita umat muslim tahu jika Rasulullah selalu berkata-kata baik. Lha ini keturunannya kok gini?

Terlepas dari keturunan nabi atau bukan, yang jelas akibat cuitan Si Nyai pula, kini muncul beberapa kelompok yang berusaha bikin kericuhan. Tujuan utamanya adalah memecah belah. Memanfaatkan cuitan Si Nyai untuk kepentingan kelompok tertentu. Tak tanggung-tanggung, cuitan Nyai yang semula hanya di dunia maya, kini sudah merembet ke dunia politik. Astaga Nyai.

***

Jika kita kembalikan lagi ke dalam diri kita, apa sih yang kita cari di dunia ini? Ketenaran di sosmed dengan jutaan follower? Uang yang banyak hasil dari endorse? Enggak. Bukan itu sejatinya yang harus kita kejar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun