"Apa yang terjadi dengan kalian berdua?" ujar Taw yang kemudian bangkit dari tempat duduknya dan meletakkan patung Dewa Dhushara diatas meja.
Bersamaan dengan itu, muncullah kepulan asap hitam didalam tenda Taw. Perlahan -- lahan asap itu mulai menipis dan kemudian hilang. Yodh muncul dihadapan Taw. Kemunculan Yodh membuat Taw merasa kaget. Yodh hampir terjatuh. Ia lemas dan tidak kuat berdiri. Dengan cekatan Taw menangkap tubuh majikannya itu.
"Tuan... Apa yang terjadi padamu?" tanya Taw sambil memeluk tubuh Yodh agar tidak terjatuh.
Lalu Taw menyuruh Yodh duduk di ranjang milik Taw. Ia menawarkan sisa minuman anggur miliknya. Yodh meminumnya seteguk demi seteguk. Dalam keadaan lemas, Yodh berusaha untuk duduk tegak. Matanya tak henti -- hentinya mengamati ruangan didalam tenda. Hingga akhirnya matanya tertuju pada benda persegi diatas meja.
"Singkirkan benda itu sebentar. Jauhkan dari ruangan ini. benda itulah yang membuat kekuatan sihir kita melemah. Cepat...!" perintah Yodh kepada Taw.
Taw memberi isyarat kepada pengikutnya untuk membawa benda itu keluar. Setelah patung Dewa Dhushara tidak ada didalam tenda, kekuatan Yodh berangsur -- sngsur pulih. Yodh menceritakan segalanya kepada Taw. Taw mendengarkannya dengan penuh perhatian. Setelah Yodh selesai bercerita, Taw telah mengerti semuanya. Ia berjanji akan membantu mewujudkan tujuan besar majikannya itu. Melenyapkan Bangsa Nabataea dari Kota Petra dan Kota Hegra.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H