"Iyaaa... Maaf aku tidak mendengar." ucap Simkath tergagap setelah pundaknya ditepuk -- tepuk oleh penjaga gerbang kota..
"Ini bungkusan kain milik Tuan, kami telah selesai memeriksanya. Silakan Tuan melanjutkan perjalanan kembali."
"Terimakasih penjaga."
Mereka mengangguk. Kemudian Simkath berlalu meninggalkan mereka setelah ia menatap dan menyalami mereka satu persatu.
Beberapa saat setelah Simkath pergi...
"Hei... Apakah kau melihat apa yang aku lihat tadi?" tanya salah seorang penjaga.
"Tentu saja. Apa kau melihatnya juga?" sahut yang lain.
"Iya, sangat mengerikan." jawab penjaga itu sambil menelan air ludahnya.
Mereka saling pandang. Butir -- butir keringat menetes pelan dari dahi mereka. Bola mata sebelah kiri Simkath yang sedikit lebih sipit dari bola mata kanannya membuat mereka takut. Aura sihir begitu terasa dari tatapan bola mata yang berwarna semerah darah itu. Membuat tubuh mereka bergetar hebat saat menatapnya.
***
Yodh terbangun. Kekuatannya kini makin mendekati sempurna. Ia masih ingat saat ia menyihir seorang lelaki Paphos untuk mengambil patung Dewa Dhushara, ia tidak mampu menerawang keberadaan lelaki itu karena terbatasnya ilmu sihir yang ia miliki. Hingga akhirnya ia kehilangan jejaknya. Lelaki itu lenyap.