"Ada apa Daleela? Mengapa kau berhenti?" tanya Aairah.
"Apa kau tidak mendengar sesuatu? tanya Daleela.
"Apa?"
"Suara tangisan bayi."
"Tidak, aku tidak mendengar ada suara tangisan disini selain suara desir angin gurun."
Daleela seakan tak mempedulikan ucapan Aairah. Ia berjalan menjauh dari Aairah. Ia mencari sumber suara itu.
"Daleela, kau mau kemana? Tunggu aku!"
Aairah hanya bisa berjalan mengikuti Daleela tanpa berkata apapun. Sedangkan mata Daleela terus mengamati sekelilingnya. Matanya menjelajahi seluruh bebatuan besar yang nampak didepannya.
Hingga akhirnya ia sampai di sebuah batu yang cukup besar. Batu itu memiliki lubang kecil didalamnya. Nampaknya lubang itu adalah lubang yang digunakan untuk menampung air hujan. Namun kini telah kosong.
Seperti terkena sihir, Daleela mendekati batu itu. Ia seolah mendengar suara tangisan bayi dari lubang batu. Lalu ia memasukkan sedikit kepalanya kedalam. Betapa bahagianya hati Daleela, ia melihat seorang bayi lelaki didalamnya.
"Puja Dewi Uzza....." teriak Daleela senang.