Aairah menutup kembali tirai jendela keretanya.
Tiba – tiba…
“Nyonya…. Nyonya…. Tolong….” teriak Hamra dari luar.
“Ada apa Hamra?” ucap Aairah terkejut sambil membuka tirai jendela keretanya.
Wanita tua itu ambruk ke tanah. Merintih – rintih meminta air. Aairah bergegas keluar dari kereta untanya. Membantu Hamra untuk mengangkat tubuh wanita tua itu yang hampir terjatuh di tanah.
“Hamra, cepat kau ambil satu kantung air milikku. Kantung air itu ada didalam kereta. Cepatlah.” perintah Aairah.
“Baik Nyonya.” jawab Hamra.
Melihat wanita tua itu ambruk, hati Aairah tersentuh. Ia merasa harus menolongnya. Menyingkirkan keinginannya untuk menolong orang lain. Menolong si wanita tua.
Sang pelayan bergegas menuju kereta unta. Mencari kantung air didalamnya. Lalu kembali lagi menemui majikannya dan menyerahkan kantung air itu kepadanya.
“Ini Nyonya, hamba menemukan ini diatas tempat duduk Nyonya.”
“Berikan padaku Hamra,”