Liong Fuk dan beberapa anggota keluarganya berjalan menuju mobil mereka masing – masing. Ada rasa malu dalam wajah mereka. Liong Fuk masuk kedalam mobilnya. Didalamnya telah menunggu kungkung dan aponya.
“Apa yang terjadi Nak?” tanya Niu Nai – aponya.
“Aku tidak akan bisa menikahi Xiu Ying apo” jawab Liong Fuk sedih. Airmatanya hampir saja jatuh. Tapi ia berusaha menahan sekuatnya. Dia tak ingin kakek neneknya bersedih.
“Maafkan aku cucuku. Aku terpaksa melakukannya. Maafkan aku telah mengorbankan kebahagiaanmu. Tapi mereka memang pantas menerima itu semua. Mereka harus membayar atas apa yang telah mereka lakukan kepadaku. Meskipun mereka di neraka. Mereka harus merasakan karma. Karma dalam sepasang kaki babi” gumam Liong Nan dalam hati.
Malam sebelum upacara Sangjit untuk Liong Fuk, Liong Nan telah menukar sepasang kaki babi segar dengan sepasang kaki babi busuk. Tak seorangpun tahu. Mereka hanya tahu memar di kaki Liong Nan. Bukan karma di sepasang kaki babi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H