Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita yang Merindukan Hujan

26 Mei 2016   10:50 Diperbarui: 26 Mei 2016   14:27 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
girl under rain source https://wallpaperscraft.com/download/girl_rain_walk_mood_pier_fog_54377/3840x2400

Begitulah perihal kematian Gunadi; suami Warsini.

***

Malam itu, seperti saat musim hujan di tahun – tahun yang lalu. Hujan selalu turun dan enggan  berhenti. Seakan – akan hujan ingin berlama – lama bernostalgia dengan Warsini. Dan seperti biasa, Warsini selalu keluar menikmati hujan. Menyambutnya dan menikmati perjumpaannya dengan Rinai anaknya.

Namun hujan kali ini berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Hujan kali ini diiringi angin yang cukup kencang. Seolah hendak mengantar seseorang untuk menemui Warsini. Untuk memuaskan kerinduannya yang teramat dalam kepadanya.

“Rinai… kaukah itu? ayahmu mana Nak?” ucap Warsini seraya membasuh guyuran hujan yang mulai perih di matanya. Agar wajah cantik anaknya dan wajah manis suaminya merupa jelas di dalam matanya yang mulai lamur karena guyuran air hujan.

“Aaahh... kalian disitu rupanya. Kau telah menepati janjimu Rinai. Tunggu ibu Nak, ibu datang” ucap Warsini sambil berlari kecil dan menari – nari seperti gerakan anak kelinci melompat – lompat, Warsini menyambut kedatangan mereka berdua dengan penuh sukacita.

“Ibuuu… Kemarilah. Aku rindu padamu ibu” ucap Rinai kepada Warsini.

“Istrikuuu… Datnglah. Kami merindukan kasih sayangmu” ucap Gunadi kepada istri tercintanya.

“Iya suamiku… Anakku… Aku sangat merindukan kalian. Tunggu aku….” ucap Warsini sambil terus melompat dan menari – nari dibawah guyuran air hujan yang sangat deras malam itu.

“Datanglah ibuuu….”

“Kemarilah istrikuuu…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun