Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sosialita ala Gembel

13 April 2016   22:44 Diperbarui: 13 April 2016   23:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aaah kamu, pura – pura tak tahu. Jangan coba – coba menggodaku ya? Atau sepatu high hellsku melayang ke jidatmu yang lebar itu” jawab si ratu ebor sambil matanya melotot seperti mau keluar.

“Ampuuuunnn… hahahaha” Wagirin tertawa meledek.

Seperti angin yang berhembus, ucapan Wagirin barusan seolah lewat begitu saja. Tak diperdulikan oleh jeng Rizki. Setelah melewati tikungan komplek PJS, akhirnya dia tiba didepan rumah ber cat putih. Bertuliskan “Home sweet Home Rina”.

“Akhirnya sampai juga” ucap Jeng Rizki dalam hati.

“Permisi….. helloooo?” teriak Ratu Ebor dari luar pagar.

Karena cukup lama tidak mendapat jawaban, jeng Rizki memanggil lagi. Kali ini dengan nada suara sedikit dinaikkan.

“Helloooo…. Ratu Mbanoooong? Apakah kamu dirumah?”

“Iya bu, tunggu” sahut suara dari dalam. Yang tak lain adalah jeng Rina – si Ratu Mbanong. Disebut demikian karena dia pendatang dari Desa Mbanong.

“Ooohh jeng Rizki. Mari jeng, silakan masuk. Mari – mari silakan” sambil membukakan pintu pagar.

Setiap kali duo ratu ini bertemu, selalu ada saja pembicaraan intens diantara mereka berdua. Meski dalam kesehariannya kadang bertengkar, namun hubungan keduanya tetap akrab. Sebab mereka berasal dari satu desa yang berbeda kecamatan. Berangkat ke Surabaya pun bersama – sama. Dengan nasib yang sama. Jeng Rina usahanya bangkrut. Dan Jeng Rizki sawahnya gagal panen. Sehingga mereka berdua mengadu nasib ke kota metropolis Surabaya. Namun nasib berkata lain, harapan mereka untuk sukses menjadi sirna. Takdir telah menancapkan mereka berdua di kompleks ini. Kompleks Padangan Jaya Sentosa. Kompleks kumuh pinggir kota Surabaya. Apa boleh buat. Terpaksa mereka terima.

“Besok ada acara gak Rin?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun