Mohon tunggu...
Mahameru
Mahameru Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abraham & Konsep Jalan Kebenaran Universal yang Dibawanya

9 Maret 2016   14:27 Diperbarui: 9 Maret 2016   15:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun semua itu hanya diucapan saja. Sumpah kepada Tuhan hanya bualan saja. Sumpah kepada Tuhan hanya sebagai senda gurau dan mainan semata. Setelah bersumpah, semua perbuatan buruk yang dilarang Tuhan justru itu yang dilakukan.

Abraham, mengajarkan pada anak cucunya bahwa perjanjian yang sungguh-sungguh kepada Tuhan adalah mutlak dilakukan oleh manusia. Hanya dengan perjanjian terbentuk ummat perjanjian. Hanya dengan perjanjian manusia mengikatkan dirinya kepada Tuhan. Perjanjian menjadi tali pengikat antara manusia dengan Tuhannya. 

Karena itu manusia mesti memperbaharui kembali perjanjiannya dengan Tuhan. Perjanjian yang sungguh-sungguh, perjanjian yang teguh, perjanjian sampai mati. Bukan perjanjian yang hanya dibibir saja. Perjanjian yang berisi perintah Tuhan untuk ditaati. Perintah yang telah berlangsung selama ribuan tahun, itulah sepuluh perintah Tuhan.

Isi perjanjian adalah sebagai berikut;

1). Saya menyatakan Iman kepada Tuhan YME, 2). Saya tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh, tidak akan berdusta, dan sanggup berbudi pekerti luhur serta akan berbuat baik terhadap sesama manusia. 3). Saya sanggup menegakkan nilai-nilai kebenaran sejati di muka bumi dan siap menerima bimbingan dari orang yang tunduk patuh pada perintah Tuhan.

4. Mulai dari Diri Sendiri

Semua perjanjian dimulai dari diri sendiri. Semua Nabi berjuang dari dirinya sendiri baru kemudian menyelamatkan keluarganya, membentuk komunitas hingga membangun suatu bangsa sampai dunia. Diri pribadi terlebih dahulu lah yang pertama sekali kita rubah baru kemudian kita merubah orang lain.

Perubahan akhlak harus dimulai dari kita sendiri. Kita tidak ingin menjadi orang munafik, mengajak orang berbuat baik padahal kita melakukan perbuatan jahat. 

5. Sistem Ketunduk Patuhan 

Menjadikan sub-sistem IPOLEKSOSBUD berdasar Ketuhanan

Pertama, sub-sistem Ideologi. Manusia sebagaimana mahluk Tuhan lainnya ada hanya untuk Mengabdi Kepada Tuhan. Fitrah manusia adalah Kembali sepenuhnya kepada Jalan Tuhan (Ketuhanan YME) yaitu dengan cara Taat kepada Tuhan dan Mencintai sesama Manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun