Mohon tunggu...
Mahameru
Mahameru Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abraham & Konsep Jalan Kebenaran Universal yang Dibawanya

9 Maret 2016   14:27 Diperbarui: 9 Maret 2016   15:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa Tuhan tidak mengajar hewan atau tumbuhan saja? Ya karena hewan dan tumbuhan tidak punya akal-pikiran. Semua mahluk  selain manusia sudah disetting hidup berdasar hukum yang telah ditetapkan Tuhan termasuk binatang dan tumbuhan. Jadi tumbuhan dan binatang itu adalah mahluk Tuhan yang sudah taat pada Tuhan. Semua mahluk ciptaan Tuhan selain manusia, ada adalah untuk melayani manusia.

Semua yang diketahui manusia, berasal dari akal-pikiran yang diberikan Tuhan. Tanpa akal-pikiran manusia tak tau apa-apa, sama dengan binatang saja. Tuhanlah yang Maha Mengetahui dan memberi sedikit pengetahuannya kepada manusia.

Namun, betapa culasnya manusia. Dengan akal-pikiran yang begitu hebat sebagai pemberian dari Tuhan manusia tidak bisa mengendalikan hawanafsunya. Manusia ingin menembus batas yang telah digariskan Tuhan untuknya. Manusia ingin menjadi Tuhan. Manusia telah melampaui batas yang telah ditentukan Tuhan. Dengan akal-pikirnya Manusia merasa memiliki kecukupan, kemampuan untuk bertindak apa saja di rumah Tuhan.

Namun, penting untuk diingat alam ini adalah Kerajaan Tuhan. Tuhan yang membuat hukum dan aturan yang ada di alam ini. Semua mahluk Tuhan akan kembali tunduk pada hukum-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan manusia durjana mengusik alam semesta milik-Nya. Manusia pasti tunduk pada-Nya betapapun kuatnya manusia hendak menghancurkan alam ini.

2. Solusi

Kalau manusia (anak cucu Abraham) sudah bisa menyimpulkan apa yang terjadi saat ini, maka Abraham kemudian mengajarkan tentang solusi dari permasalahan tersebut. Bukanlah Abraham, jika tak memiliki jalan keluar.

Jalan keluarnya sangat sederhana, tak perlu mesti sekolah sampai S3 apalagi sampai Gurubesar. Cukup setiap manusia dalam kehidupannya tunduk patuh pada hukum Tuhan. Karena alam semesta adalah Kerajaan Tuhan, maka hukum Tuhanlah yang berlaku di alam ini bukan hukum buatan manusia. Karena Tuhan sebagai Raja bagi alam semesta maka Tuhan juga sebagai Raja bagi manusia. Maka manusia kembali memposisikan dirinya sebagai Abdi Tuhan. 

Simpulannya, jalan keluar terhadap seluruh masalah di muka bumi ini adalah dengan menempatkan kedudukan Manusia sebagai Abdi Tuhan. Caranya, manusia hidup sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Tuhan. Tuhan sudah menetapkan perintah dan larangan yang mesti ditaati oleh manusia. Jika manusia tunduk patuh pada aturan Tuhan maka manusia akan beroleh kehidupan yang sungguh nikmat kehidupan yang damai sejahtera.

3. Perjanjian

Sebab utama kerusakan yang di perbuat oleh manusia adalah manusia selalu ingkar janji. Ciri kehancuran akhlak manusia adalah tumbuh kembangnya manusia munafik (hipokrit). Lain dibibir lain yang dilakukan. Apa yang dikatakan tak pernah diperbuatnya. Inilah bukti manusia telah rusak akhlaknya.

Kita bisa buktikan bahwa seluruh manusia dalam hidupnya selalu mengikat perjanjian kepada Tuhan. Lihat bagaimana presiden, menteri, anggota dewan, jaksa, hakim, polisi, tni, pns, suami, istri, pegawai swasta, anak sekolah, semua orang yang beragama membuat perjanjian dan bersumpah atas nama Tuhan untuk tidak melakukan perbuatan keji dan munkar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun