Mohon tunggu...
Shofyan Kurniawan
Shofyan Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Arek Suroboyo

Lahir dan besar di Surabaya. Suka baca apa pun. Suka menulis apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Akhirat: A Love Story", Sulitnya Merelakan

13 Desember 2021   15:57 Diperbarui: 13 Desember 2021   16:11 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: @studioantelope

Ini bukan kali pertama Adipati Dolken dan Della Dartian bertemu dalam satu film. Sebelumnya mereka pernah terlibat peran dalam "Love for Sale 2".

Jika di "Love for Sale 2" kemesraan mereka lebih bersifat transaksional belaka; di film ini kemesraan mereka tampak manis dan memikat. Keduanya seperti pasangan yang serasi, laiknya tutup bertemu wadahnya, saling melengkapi.

Kedekatan mereka tampak jelas terwakili dari obrolan mereka, guyonan mereka, bahkan dari saat mereka tengah berdebat.
Maka tak mengherankan, di ujung film, ciuman mereka terasa begitu dalam dan bermakna.

Konsep Keseimbangan Semesta

Konsep akhirat di film ini cukup unik.  Tiap orang yang meninggal, bakal dijemput oleh seorang berbaju hitam dan memakai ikat kepala. Mereka bakal dibawa ke akhirat mereka masing-masing berdasarkan agama mereka semasa hidupnya. Bentuk akhiratnya berupa hutan dengan beberapa pintu gerbang yang dijaga oleh seorang berbaju hitam pula.

Sayangnya ada sesuatu yang mengganjal soal akhirat yang ditampilkan Jason Iskandar sebagai sutradara. Yaitu soal arwah yang kabur dari akhirat menghindari waktu kematiannya yang katanya bakal mengganggu keseimbangan alam semesta.

Jika benar arwah-arwah yang kabur itu berakibat pada terganggunya keseimbangan alam semesta, bukankah seharusnya ada orang berbaju hitam lainnya yang bertugas mengejar dan menangkap hantu-hantu tersebut? Saya sendiri tak begitu ngeh keseimbangan semesta yang bagaimana yang dimaksud di sini. Satu yang pasti, penyelesaian atas masalah ini terkesan sepele. Semudah mengganti kaos kaki. Hal ini cukup mengganggu. Terlebih adegan puncak menggunakan konsep tersebut.

Meski begitu, film ini adalah film yang menyenangkan ditonton. Kapan lagi Anda mendapatkan film yang ringan dan menghibur tapi juga punya makna semacam ini. Cocok ditonton bersama pasangan Anda. Selamat menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun