Sudah pusing? Haha...
#4 – Apa yang Terjadi di Bandara Oslo?
Setelah memahami cara kerja “Temporal Pincer Movement” di Tallinn, selanjutnya sepertinya bakal jadi lebih mudah.
“Temporal Pincer Movement” kemudian terjadi lagi di Bandara Oslo, seminggu yang lalu. Ini dilakukan demi memulihkan keadaan Kat yang ditembak oleh Sator dengan peluru inversi. Yang perlu mereka lakukan adalah masuk ke pintu putar (mesin inversi yang dibangun oleh Sator) di Oslo dalam mode reverse kemudian ke luar di sisi yang lain dalam mode normal. Dengan begitu, luka Kat akan pulih.
Kau mungkin bertanya kenapa tak pakai saja mesin inversi di Tallinn? Begini saat itu Kat tertembak saat ia masih berada dalam mode normal. Aturannya, orang yang berada dalam mode normal harus masuk ke pintu putar di sisi mode normal juga, baru bisa berpindah ke mode reverse. Begitu pula sebaliknya, orang yang berada dalam mode reverse hanya bisa masuk ke pintu putar di sisi mode reverse juga, baru bisa kembali ke mode normal.
Sebenarnya, bisa saja mereka memakai mesin yang ada di Tallinn. Caranya? Mereka masuk ke pintu putar di sisi mode normal lalu berpindah ke mode reverse. Mereka harus menunggu setidaknya selama seminggu di Tallinn dalam mode reverse hingga keadaan Kat stabil, baru kemudian masuk kembali ke pintu putar di sisi mode reverse dan berpindah ke mode normal mereka. Itu berarti seminggu sebelumnya, dan seminggu sebelumnya mesin itu masih penuh dengan pasukan Sator.
Maka dari itu dipilihlah opsi kembali ke Oslo seminggu yang lalu dan ini membawa kita ke “Temporal Pincer Movement” yang selanjutnya. Mari kita bedah.
Sang Protagonis dan Neil mengantar Kat ke masa seminggu yang lalu di Bandara Oslo dengan menggunakan kontainer yang pernah mengunjungi tempat itu. Mereka sampai bertepatan sesudah pesawat ditabrakkan ke bangunan.
(Ah, ya, perlu diperhatikan juga, saat keluar dari pintu putar di Tallinn, Sang Protagonis tiba-tiba mendapat luka tusuk di bahu kanannya. Di sinilah kita tahu asal muasal luka tersebut.)
Sang Protagonis dan Neil lalu mengantar Kat untuk masuk ke Freeport. Saat itu mereka bertiga masih berada dalam mode reverse. Sang Protagonis mengintip ke dalam lewat rolling door. Karena ini dalam mode reverse, turbin pesawat yang sebelumnya meledak menjadi pulih lalu meniupkan angin—dalam mode normal sebenarnya mengisap—mendorong Sang Protagonis masuk dan mendapati dirinya hampir ditembak oleh dirinya sendiri yang berada dalam mode normal. Untung Neil (mode normal) tepat waktu mencegah. Setelahnya, Sang Protagonis (mode reverse) dan Sang Protagonis (mode normal) terlibat perkelahian kaku yang seolah tiap gerakan masing-masing sudah diatur sebelumnya. Mereka terus berkelahi dengan gerakan mundur, hingga Sang Protagonis (mode reverse) tak sengaja menembakkan tiga peluru inversi. Setelah itu Sang Protagonis (mode reverse) berhasil masuk pintu putar di sisi mode reverse lalu berpindah ke mode normal.