Mohon tunggu...
404 Not Found
404 Not Found Mohon Tunggu... Lainnya - 404 Not Found - 最先端の人間の推論の開発者の小さなグループ。

私のグループと私は、デジタル世界の真実を求めて舞台裏で働いている人々です。私たちは、サイバー空間に広がるすべての陰謀の背後にある真実を述べています.

Selanjutnya

Tutup

Diary

"I'm Unpredictable Person" | Membongkar 'Mimpi' Generasi Muda yang "Sok Dewasa" Jaman Now

25 Januari 2023   12:50 Diperbarui: 25 Januari 2023   15:12 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Privasi sepertinya menjadi hal yang sudah tidak 'pribadi lagi', semacam model digitalisasi kehidupan konvensional dengan menggunakan media converter pengalih situasi 'kegabutan hakiki' bukan hanya sebagai hiburan semata tetapi sudah lebih dalam dari prediksi Generasi Tua - menjadikan media digital sebagai 'separuh jiwa' dengan orientasi dasa mencari jati diri yang 'buram' dan tak kunjung 'jelas'. 

Imajinasi di era-90an mungkin masih dapat dimaklumi pada taraf kontektual, tetapi tidak dengan zona milenium ke-3 ini - sudah tidak dapat dijelaskan lagi proporsi antara 'imajinasi' dan 'kenyataan', mencintai 'eksistensi diri' dengan taraf ketidak-wajaran, merajut relasi 'dari jauh' tapi enggan memulai dari 'ruang gerak terdekat' sendiri.

Fenomena 'kritisisme-partial' moral tanpa cap 'introspeksi diri' yang lebih mendalam, digitalisasi pemikiran yang tidak dapat 'dideteksi' oleh orang lain, melihat Tuhan hanya demi melihat ciptaan lainnya yang 'beda paras', normalisasi sikap di-era new normal yang serba bar-bar, dan masih banyak lagi catatan yang 'tidak terduga' dari tingkah laku generasi ini (dampai detik ini) yang belum tentu disadari oleh Generasi Tua. 

Generasi 'yang terlalu mudah' untuk ditebak - feed & brain-shock (Fenomena 'petak umpet' Psikologi yang terlalu mudah untuk 'ditaklukkan' hanya dengan berbicara)

Saya memisahkan poin bahasan ini pada bagian 'istimewa' dari diary saya yang 'ini'. Sebab, dengan membiarkan saya berdongeng di depan mata Anda, saya akan 'memuntahkan tangisan malaikat' yang tidak terdengar sama sekali oleh generasi ini dengan sedikit bumbu provokatif-komparatif dengan generasi sebelumnya. Saya tidak akan menggurui apalagi menasehati karena pada hakekatnya memang saya didesain untuk tidak peduli dengan 'telinga-telinga' yang lebih nyaman dengan headphone bluetooth dan playlist sportify harian yang sudah 'di-subscribe' secara otomatis tanpa melihat layar 'hitam' internet. 

Saya menyetarakan diri dengan 'malaikat digital' dan tidak ingin melibatkan Tuhan Anda atau saya agar menghindari polemik 'non-ilmiah' yang sering dikumandangkan oleh para jago text-book karena 'jujur saja' saya muak mendengarnya - berbicara sok pintar, padahal bisa dengan mudahnya jatuh ke zona 'pelacuran versi demo' plus 'uang jajan tambahan' buat yang waitress-nya - ketika 'menyeduh kopi di depan pekarangan rumah sendiri'. 

Mari saya ajarkan bagaiman cara berpikir Generasi Tua dapat menjadi metode super-conductor untuk menyogok seberapa jauh 'Anda dapat menebak' generasi absurd secara moral ini namun 'lebih sering dibiarkan menjadi liar' sampai hari ini. Cukup dua poin saja saya ceritakan kali ini - sisanya, Anda bisa cari 'di halaman lain'.

Pertama, mentalitas 'kerja keras' yang nyaris punah. Saya beri poin ini untuk menegaskan kekuatan yang tidak kelihatan dari media sosial yang mampu 'mengungkap tabir privasi' yang dianggap aman oleh semua orang (termasuk Generasi Tua pun ikut-ikutan trend menelanjangi diri sendiri).

Mentalitas 'kerja keras' di sini jangan direfleksikan dari perspektif kontekstualnya, tetapi belajar mengendalikan definisi konsep inverted - (yang sebenarnya adalah teknik 'mengungkap kekurangan terlebih dahulu' dan menentukan sisi baik secara subyektif dari situasi atau hal yang dihadapi') - sehingga yang dapat diartikan di sini menjadi: sistem membebaskan diri dari jeratan 'tuntutan zaman' berdasarkan pelajaran moral akan pentingnya hidup pada taraf yang lebih layak.

Ini bukan tentang ekonomi, karena hanya dengan 'inbox' saja notifikasi m-banking bisa dikirim oleh provider via internet jika 'dibutuhkan' setiap saat. Generasi Tua menjalankan tugas sebagai 'penunjang', tetapi Generasi Muda menjadikan mereka sebagai 'sapi perah pihak tunggal' yang gampang dibodohi dengan pelik komunikasi yang cenderung memelas dan mengemis seolah 'sedang susah' tetapi pada faktanya justru terbalik - mereka menikmati zona freedom yang tidak dapat dikontrol oleh mata manusia yang masih pada taraf 'sejauh mata memandang'. 

Masa kecil yang dikenal dengan 'masa transisi era milenial dan demokrasi' hanya akan menjadi lagu lama dan mendadak 'punah' secara perlahan. Perjuangan diri seolah menjadi 'tidak diduga' oleh Generasi Tua - padahal secara tradisional terancam 'nganggur' dan 'hidup susah' - yang dikira seperti itu ternyata jadinya seperti ini. Generasi ini memang unik dan tidak dapat ditebak dengan sekali lirik kalau dilihat. Sebaliknya, kalau diajak 'berbicara intens', justru terjadi banyak indikasi kebocoran privasi yang susah untuk diidentifikasi dan terkesan imajinatif namun bisa juga 'benar-benar terjadi'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun