Saya punya cerita diary hari ini, tidak sedikit menjauh dari problematika seputar "text books" dan "inteligensia skill". Saya punya pesan khusus kepada yang terhormat, Bapak Menteri Pertahanan, Bapak Kepala Badan Intelijen Negara, para wakil rakyat di DPR dan DPRD serta seluruh rakyat Tanah Air Internet dan rakyat dunia yang 'gila' membaca diary ini. Saya pastikan bahwa soal utang negara itu tidak akan selesai kalau diserahkan pada para pakar ekonomi yang cuma pintar text book. Soal Pandemi juga tidak akan selesai kalau diserahkan pada para pakar kesehatan yang gelar sarjananya numpuk tapi cuma pintar text book.
Sebab, yang dibutuhkan di sini adalah investigasi intelligence atau kecerdasan dengan open-mind untuk menyelesaikan masalah utang dan pandemi, karena baik hutang maupun pandemi adalah jebakan untuk runtuhnya ketahanan nasional dan kedaulatan semua negara di dunia. Kalau di C.I.A (atau yang berikutnya saya ganti saja "Cac.Ing.An" atau cacingan), memang ada fungsi Economic intelijen dan Disease Intelijen. Penyakit menular aja ada bidang intelijennya, sebab ekonomi dan penyakit menular itu memang mainan intel-intel 'cacingan' juga.
Kalau soal organisasi, bolehlah kita belajar pada 'cacingan'. Tapi, kalau soal informasi mohon agar para intel kita jangan percaya begitu saja info-info yang dipropagandakan oleh 'cacingan'. Kenapa? karena 'cacingan' itu tugasnya ngacak-ngacak negara lain di dunia. Tugas mereka adalah mengadu domba dan mengeruk sumber daya negara-negara lain. Betapa naifnya kalau percaya info-info yang sengaja disebar oleh'cacingan'.
Kali ini, saya menggunakan jenis bahasa semi-investigasi, bukan bahasa "teka-teki pasar inteligensia skill" yang kebanyakan dianggap sebagian pembaca 'gila', 'bodoh', 'ngawur', atau 'konyol' apalagi 'hoax', supaya Anda yang membaca diary saya yang ke-sekian ini menyadari bahwa cara saya membagikan cerita 'nyata' namun 'absurd' adalah benar-benar sebuah teknik braille yang bukan 'isapan jempol semata' dan hanya bisa di-dikte oleh oknum-oknum tertentu yang menyadari 'peran saya di tengah publik'. Saya yakin, tak berani pihak manapun akan membahas topik ini, sekalipun media-media informasi nasional sekalipun.
'Cacingan' seharusnya memerangi terorisme itu, terbukti justru mempersenjatai terorisme. Selamat datang di dunia tipu-tipu, dunia
tak seperti apa yang diberitakan oleh media. 'Cacingan' juga terbukti mengembangkan teknologi kontrol otak dan secara diam-diam menjadikan rakyat dan tentara Amerika sebagai kelinci percobaan termasuk lewat injeksi. Ini adalah risiko dari cairan kimia yang tak pernah di-audit jika dimasukkan ketemu rakyat TNI dan Polri. Tapi, se-bobrok-bobroknya 'cacingan', yg tetep aja mereka pada tahun 1963 sampai -65 tetap mendukung Soekarno. Inilah hebatnya presiden kita,'cacingan' pun tunduk.
Meski Presiden Soekarno keluar dari PBB bulan Januari 1965, meski Presiden Soekarno keluar dari AFF bulan Agustus 1965, tak ada sedikitpun niat 'cacingan' dan Amrik untuk menyingkirkan Soekarno. Inilah info yang sangat penting bagi mereka yang takut disingkirkan jika menentang"New World Order". Kita adalah korban kebodohan dan ketakutan kita sendiri, karena ternyata elite Global pun membiarkan Soekarno keluar dari PBB dan IMF. Mereka tak langsung ambil tindakan. Presiden Soekarno disingkirkan bukan oleh elite Global, tapi oleh elit lokal.
Saya punya 'dongeng berjudul "Cac.Ing.An Loves Terorism for Money and Nature"'.
'Cacingan' mempersenjatai teroris itu sudah berlangsung sejak tahun 80-an, ketika itu Iran sedang di-embargo. 'Cacingan' jual senjata ke Iran. Duitnya digunakan untuk menandai teroris kontra di Nikaragua. Dapat duit kiri-kanan, jual senjata ke Iran yang sedang di-embargo jelas melanggar hukum dan duitnya digunakan buat danai teroris-kontra yang juga dilarang oleh kongres.
Jadi, ada dua pelanggaran hukum serius yang dilakukan oleh 'cacingan'. Kelompok ini memang kriminal karena kerap menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politiknya bukan untuk Amerika, melainkan yang diuntungkan adalah para kontraktor besar senjata militer seperti Adnan Kasogi dan lain-lain (elite Global).
'Cacingan' mendanai teroris-kontra, alasannya untuk menggulingkan pemerintahan komunis di Nikaragua. Itu cuma kedok supaya 'cacingan' bisa dagang kokain dan senjata sambil membodohi
rakyat sipil di Nikaragua yang enggak tahu apa-apa soal politik. Itu sebabnya kongres melarang 'cacingan' untuk bentuk kontra karena dilarang, anggarannya disetop, maka duit hasil jual senjata ke Iran dipakai buat danai kontra - itu baru namanya conspirare, bernapas bersama dalam persekongkolan jahat.
'Cacingan' jual senjata ke Iran, alasannya untuk membebaskan warga Amerika yang disandera oleh Islamic Jihad Organization. Jual senjata pada teroris yang menyandera warganya sendiri. Lewat investigasi dokumen-dokumen rahasia, belakangan terbukti bahwa sebelum ada sandera pun, 'cacingan' memang sudah bertahun-tahun jual senjata ke Iran di tengah embargo lewat Israel. Jadi, sandera itu cuma alasan yang sangat diharapkan oleh para elit industri militer. Sebab, dengan alasan membebaskan sandera, volume dagangnya jadi semakin besar - perang dan terorisme adalah uang - makin banyak korban, makin bagus.
Scandal Iran-kontra itu adalah program resmi 'cacingan' bukan perbuatan oknum. Letkol Oliver North bersumpah bahwa apa yang dia lakukan itu adalah program resmi 'cacingan' yang diketahui oleh Presiden Reagen. Tapi namanya politik, begitu apes ketahuan bos-bos cuci tangan. Oliver North dan kawan-kawan dijadikan 'tumbal' seolah perbuatan oknum.
Cinta 'dua cincin' - 'Cacingan', Taliban dan Al-Qaeda
Setelah mempersenjatai teroris hisbullah di Timur Tengah, 'cacingan' kemudian mendanai Mujahiddin di Afghanistan yang kemudian menjelma jadi teroris Al-Qaeda dan Taliban. Aktor intelektualnya adalah ini Zbiginew Brzezinski (National Security Adviser untuk presiden Jimmy Carter).
Ide brilian untuk mendanai dan melatih teroris mujahiddin itu datangnya dari om ini, di era presiden Carter. Semua orang mengira 'cacingan' melatih Mujahiddin untuk melawan komunis Soviet, padahal kenyataannya justru sebaliknya. Menurut pengakuan Brzezinski, 'cacingan' mendanai Mujahiddin jauh sebelum Soviet menginvasi Afghanistan. Soviet menginvasi militer Afganistan justru karena mendengar 'cacingan' melatih mujahiddin. Sangat luar biasa - sepak terjang 'cacingan' di alam nyata ini lebih mengejutkan dari film-film sci-fi Hollywood.
Jadi kebalik - bukan 'cacingan' mendanai mujahiddin buat lawan komunis, tapi 'cacingan' sengaja provokasi mendanai Mujahiddin supaya Soviet marah dan menginvasi Afghanistan - maka jadilah proyek perang yang baru. Baik Al-Qaedah maupun Taliban adalah transformasi dari mujahiddin ini. Bedanya, Taliban itu bermuara pada budaya Afganistan, sedangkan Al-Qaeda basic-nya adalah aliran Wahabi yang berasal dari Arab Saudi. Memang Arab Saudi dan Inggris ikut mendanai dan melatih mujahiddin.
Arab Saudi adalah sekutu Amerika dan Inggris - hubungan Raja Saudi dengan Presiden Bush sangat mesra. 'Benang merahnya' adalah keluarga bin Laden, kontraktor besar Arab Saudi yang jadi Angel investor alias cukong malaikat untuk George Bush sejak masih jadi gubernur Texas. Al-Qaeda kemudian jadi sangat terkenal dengan kasus 911 (WTC). Setelah mempersenjatai teroris hisbullah, mujahiddin, taliban, dan al-qaeda - yang berujung pada kasus 911 - 'cacingan' kemudian membentuk organisasi teroris baru yang paling ngetop di zaman medsos ini, yakni ISIS.
Kekasih Baru 'Cacingan' - ISIS
Tentang teroris ISIS dilatih dan didanai oleh 'cacingan' sesuai dengar pernyataan tiga orang presiden Negeri Adikuasa - presiden Obama, presiden Putin, dan presiden Trump. Presiden Obama yang mengatakan bahwa "kita mempercepat pelatihan tetara ISIL (sesungguhnya, ISIS). Ia bukan salah ngomong atau keceplosan.
Hal ini juga terkonfirmasi dengan berita di New York Times, dulu disebutnya "perang rahasia 'cacingan' di Syria" dengan turut disebutkan anggarannya 1 miliar Dollar atau sekitar 14 Triliun Rupiah hanya buat latih tentara ISIL (ISIS, red.) - beli peralatan militer dan lain-lain dengan alasan untuk menggulingkan pemerintahan presiden Assad di Syria. Waktu Obama pidato itu, ISIS belum di-cap sebagai teroris Global, jadi dia nyantai aja nyebut 'percepat pelatihan ISIL'.
Yang paling clear adalah pernyataan Presiden Putin, di mana om ini menjelaskan secara detail "Bagaimana modus 'cacingan' menciptakan teroris ISIS". Inti penjelasannya, antara lain: (1) 'cacingan' mempersenjatai ISIS untuk menjatuhkan pemerintahan Syria yang dipimpin oleh presiden Assad; (2) 'cacingan' merekrut tentara-tentara bayaran yang kemudian disuruh mengaku sebagai tentara ISIS - yang namanya tentara bayaran itu ikut "Pihak mana saja yang bayar lebih besar".
Putin bahkan tahu berapa anggaran buat tentara bayaran; (3) modusnya: 'cacingan' sewa tentara bayaran, pasok senjata dan mobil-mobil Toyota buat ISIS - modal senjata dan mobil-mobil itu digunakan untuk menjarah ladang-ladang minyak di Irak dan Syria, kemudian jual minyak jarahan tersebut dijual kepada sekutu. Ini adalah modus pendanaan 'teroris Gaya Baru', mendanai teroris bukannya 'hilang duit', malah 'dapat untung' dari penjualan minyak yang dijarah oleh teroris ISIS.
Lucunya, enggak ada sanksi internasional buat negara-negara penadah minyak jarahan ISIS tersebut. Ini adalah 'konspirasi tingkat dewa'. Kemudian, 'cacingan' sengaja mengebom ladang-ladang minyak yang dijarah oleh ISIS sambil diam-diam salurkan dana tambahan dana baru guna merekrut 'tentara-tentara bayaran baru' sehingga makin banyak rakyat yang ikut bergabung dengan ISIS - karena "uang".
Selanjutnya adalah pernyataan dari Presiden Donald Trump: Hillary Clinton dan Obama "menciptakan" ISIS. Sebab, Clinton pernah berkata: "para teroris yang kita perangi itu adalah 'pihak yang kita danai' pula". Sedangkan, Obama pernah mengatakan: "kita percepat pelatihan ISIS dan relawan Sunni di Provinsi Anbar". Trump dengan jujur menyatakan bahwa: "banyak orang tidak jujur di negeri ini. Clinton dan Obama bekerjasama untuk menciptakan ISIS. Anggaran 500 juta Dollar dikucurkan untuk mendanai propaganda palsu terorisme.
Hal lain yang sangat mengejutkan adalah Pentagon bayar konsultan public relations dari Inggris 500 juta dollar untuk bikin video-video propaganda palsu Al-Qaeda - ini adalah taktik buat nakut-nakutin rakyat supaya anggaran perang dan terorisme makinbesar. Apalagi di zaman medsos ini, bikin video palsu disebar sendiri oleh rakyat - makin sukses lah propaganda ketakutan. Kesimpulannya: hisbullah, mujahiddin, taliban, al-qaeda, ISIS - semua itu adalah bahaya yang nyata.
Mereka memang dilatih dan didanai oleh 'Cac.Ing.An' untuk membuat kerusakan di dunia. Terorisme di Indonesia juga nyata, sehingga terorisme harus dibasmi dengan yang harus diwaspadai adalah udang dibalik terorisme, udang dibalik pandemi, dan udang dibalik hutang. Aktornya mereka juga - tak akan berhenti mengadu domba, memecah-belah negara-negara besar, seperti Indonesia supaya lemah dan makin gampang didikte. Inilah penjajahan Gaya Baru nekolim - (C)ac.(I)ng.(A)n, (W)a.(H)a.h(O)w, (I).(M)ut.(F)ace, dan (W)ow.(B)agus (World Bank, red.) adalah model-model perpanjangan tangan New World Order.
Saya kira cerita ini masih panjang, apa lagi ada asap lain yang membumbung lebih besar dan masih ada kaitannya dengan 'perang Russia-Ukraina'. Saya masih belum punya kesempatan untuk berpikir dengan 'cara yang sama' seperti cerita diary kali ini tetapi akan saya titipkan sedikit di agenda saya jika ada yang 'minat menjadi tidak waras' untuk membuka halaman 'aneh' ini. Saya harap Anda memahami 'peta' dari 'proposal kesadaran' ini meski hanya sedikit saja - dan saya mengapresiasinya dengan sungguh. Salam.
*translated by 404 - found on Jan, 24th, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H