Jangan terkejut atau heran atau penasaran dengan cerita ini, karana ini semacam 'jalur lain' dari diary saya yang kemarin tetapi lebih ke arah 'kontekstual' kehidupan Anda dan saya. Terdengar idealis sekali, tetapi kalau Anda punya daya analisis inverted dengan gaya inteligensia agency, Anda akan menemukan sisi-sisi identik yang senantiasa menyadarkan diri sendiri tentang fakta yang selama ini membohongi mata Anda sampai detik ini. Yahm benar. Ini tentang "dunia nyata" dan "dunia maya" - BUMI VS INTERNET. Kenapa keduanya identik?
Jangan menganalisis terlalu dalam, karena itu tidak akan menemukan apa yang namanya valid dan sah secara ilmiah. Ini tentang perbandingan antara suasana 'apa yang Anda rasakan' dan 'alami'; selama bernapas dan selama 'memelototi' gadget. Di manakah sisi yang lebih membuat Anda dapat hidup sebagai manusia? Pasti Anda akan menjawab "hidup di dunia nyata" daripada di "internet".
Anda kira saya bodoh dengan meng-iya-kan kebodohan kreasi berpikir seperti itu? Anda menjawab itu dengan mulut dengan lancar, tetapi akan saya 'bungkam' dengan suar frekuensi signal neoron yang ada di dalam otak Anda yang invicible itu (yang Anda sendiri tidak sadar bahwa 'Anda berbohong'). Mari saya ajarkan bagaimana cara menggunakan kemampuan logistika-preposisi yang sesungguhnya sebagai manusia berskill inteligencia agency.
Apakah Anda punya facebook? instagram? twitter? telegram? whatsapp? tiktok mungkin juga? Anda punya akun e-mail? Pertanyaan beruntut ini akan menciri-khas-kan jawaban atas kesadaran palsu psikologi manusia 'yang suka berbohong menggunakan mulut dan tindakannya', tetapi tidak dengan frekuensi neural yang 'berdering' sepanjang hidupnya.
Kebohongan dengan jawaban tidak punya tidak akan pernah dapat ditutupi dengan cara apapun, karena esensi dasar inverted meanings dari dua pertanyaan sejenis ini yang berbunyi: "apakah Anda mempunyai gadget pribadi?" dan "apakah Anda pernah mengakses internet melalui gadget?" - dan Anda baru saja jujur dengan pikiran Anda bahwa "ya, saya berbohong dengan mulut dan pikiran saya sendiri jika saya tidak menjawab ya!".
Ini bukan trik jebakan atau mencobai, tetapi trik mengendalikan brainware yang telah dipelajari selama berabad-abad lamanya oleh para ilmuwan dan psikolog 'gila' untuk menelusuri "bagaimana otak bekerja dibalik broadcasting sebuah konsep bernama 'logika' atau 'nalar' berpikir manusia".
Pengertian ini hanya didapatkan 'secuil saja' di dalam ilmu psikologi dan biologi, tetapi tidak di bidang inteligensia. Teknik social engineering atau probing atau yang terkait dengan ilmu/teori komunikasi sudah didesain sedemikian rupa sehingga 'begitu rapih' dalam menyembunyikan teknik pemetaan probabilitas logistika-preposisi berpikir inverted mengenai manusia dan 'kelemahan alamiah'-nya sehingga tidak dapat dicapai oleh para ilmuwan dan peneliti biasa.
Teknik 're-framing brainware' ini sengaja disembunyikan untuk menghilangkan kemungkinan 'dunia menjadi kacau' karena Ilmu Pengetahuan dianggap sangat tidak linear dengan 'pemahaman alamiah' manusia pada tingkat super-sub yang lebih tinggi daripada yang diketahui oleh zona akademik standar dan berkembang sekalipun. Kembali ke topik: Bumi dan Internet.
Apa hubungannya dari penjelasan itu semua? Saya ingin menceritakan diary saya tentang 'fakta menyakitkan' tentang manusia yang mencoba 'mendegradasikan' posisi Tuhan dengan 'takhkta pengetahuan' manusia di alam semesta; menyetarakan diri dengan Tuhan. Bagaimana mungkin? Tekniknya sederhana, tetapi cukup dengan memanipulasi hasil penelitian 'rahasia' dengan produk yang dianggap 'canggih' oleh manusia awam yang terlalu mempercayai Ilmu Pengetahuan yang lebih meyakinkan mereka tentang 'dunia menjadi lebih sempit dari sebelumnya' dengan menyajikan dunia maya atau yang Anda dan saya kenal sebagai "internet" saat ini.
Makanya tidak heran terkadang ada kata-kata yang ditemukan oleh para pembaca yang kerap dianggap menghina, mencemooh, meremehkan, dan merendahkan siapa saja yang membaca diary saya dengan kata "bodoh", "goblok", "idiot", dan sejumput term-term destruktif psikologi yang 'tidak pantas' secara ilmiah dan akademis diucapkan dalam sebuah tulisan, tetapi justru saya semakin menjadi-jadi dalam menyisipkan kata-kata pelemah psikologi itu dengan tujuan 'memaksa gaya berpikir berbeda' yakni inteligensia agency brainware-skill, bukan mencemooh karena Anda dan saya 'bukan manusia biasa', tetapi 'kita adalah bentuk paling valid dan sah dari kecerdasan Sang Pencipta' yang diberi "pagar dan kandang" berbeda dengan dimensi realistika yang berbeda-beda.
