Masih sangat panjang alur kisah cerita saya mengenai KEGAGALAN BESAR Ilmu Pengetahuan dan Sains dalam memecahkan problematika mengenai "sisi mistik" dari manusia pada taraf intelektual murni, akan tetapi saya lebih baik memberikan tanda titik pada cerita ini karena bisa saja ada hal-hal tertentu yang belum dipahami oleh banyak orang tentang bagaimana saya dapat bercerita seperti itu. Hal ini tidak terlepas dari kisah historik para pemberontak anti-religius yang tidak akan pernah kalian temukan di manapun, bahkan di Google sekalipun, yang mengisahkan bagaimana mereka mencoba tahap-demi-tahap untuk mengendalikan dunia spiritual manusia dengan menggunakan sains dan ilmu pengetahuan pada taraf yang 'tidak masuk akal' dan 'melampaui batas', seperti misalnya, salah satu kisah yang sampai pada hari ini masih dipertanyakan oleh orang Kristen tentang bagaimana kitab-kitab yang digolongkan sebagai kitab apokrif dapat diciptakan dengan 'kemampuan reflektif super-sub ilmu pengetahuan' yang mendekati kata 'sempurna' dan nyaris 'tanpa cacat', meski pada akhirnya tetap gagal sebagai sebuah 'senjata anti-raligius' yang hendak merubah alur berpikir manusia "mistik". Semua itu tercatat dalam sebuah duplikat buku berisi 392 halaman yang telah saya dapatkan dari salah satu oknum di forum 'yang sama' dengan apa yang pernah saya ceritakan sebelumnya.
Saya tidak akan mempertanyakan keraguan Anda membaca diary saya yang satu ini, karena pada dasarnya saya tidak peduli. Saya hanya ingin bercerita, dan jika Anda menyukainya 'hanya sebagai sebuah cerita' maka saya sangat merasa senang dan berterima kasih. Cukup menghargai bahwa saya bisa menulis saja sudah lebih dari cukup, karena saya masih akan terus-dan-terus menulis sampai saya akan memutuskan untuk berhenti menulis.
*translated by 404 - found on Jan, 18th, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H