(1) Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf dan teolog Kristen yang mencoba untuk menjelaskan eksistensi dan sifat Tuhan dengan menggabungkan filsafat Aristoteles dengan teologi Kristen.
(2) René Descartes (1596-1650) adalah seorang filsuf Prancis yang mencoba untuk menjelaskan eksistensi dan sifat Tuhan dengan menggunakan metode ilmiah dan filsafat.
(3) Baruch Spinoza (1632-1677) adalah seorang filsuf Yahudi yang mencoba untuk menjelaskan eksistensi dan sifat Tuhan dengan menggunakan filsafat rasionalisme.
(4) Immanuel Kant (1724-1804) adalah seorang filsuf Jerman yang mencoba untuk menjelaskan eksistensi dan sifat Tuhan dengan menggunakan filsafat kritikal.
Itu hanyalah beberapa contoh dari filsuf dan sarjana yang memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang Tuhan. Ilmu pengetahuan tentang Tuhan telah dikembangkan oleh banyak filsuf dan sarjana dari berbagai latar belakang dan tradisi filsafat sepanjang sejarah. Ilmu teologi dapat di-trace kembali ke peradaban kuno, dengan pencetusnya berbeda-beda tergantung pada agama dan tradisi yang diteliti. Beberapa contoh pencetus ilmu teologi yang terkenal di beberapa agama:
a) Pada agama Kristen, Santo Agustinus dikenal sebagai salah satu pencetus ilmu teologi. Dia menulis banyak buku yang membahas teologi dan filsafat Kristen, dan dia dianggap sebagai salah satu filsuf terbesar dalam agama tersebut.
b) Pada agama Yahudi, Maimonides (1135-1204) dikenal sebagai salah satu pencetus ilmu teologi. Dia adalah seorang filsuf, teolog, dan dokter Yahudi yang menulis beberapa buku yang menjelaskan teologi Yahudi dan filsafat dalam agama tersebut.
c) Pada agama Islam, Al-Ghazali (1058-1111) dikenal sebagai salah satu pencetus ilmu teologi. Dia adalah seorang filsuf, teolog, dan sarjana Muslim yang menulis beberapa buku yang menjelaskan teologi Islam dan filsafat dalam agama tersebut.
d) Pada agama Hindu, Adi Shankara (788-820) dikenal sebagai salah satu pencetus ilmu teologi. Dia adalah seorang filsuf, teolog, dan sarjana Hindu yang menulis beberapa buku yang menjelaskan teologi Hindu dan filsafat dalam agama tersebut.
Ini hanyalah beberapa contoh pencetus ilmu teologi dari agama yang berbeda. Ilmu teologi telah berkembang sepanjang sejarah dan dikembangkan oleh banyak sarjana dan filsuf dari berbagai agama dan tradisi.
Cerita ini berhasil menggugah semua umat manusia (manusia religius dan atheis) sehingga dengan demikian terciptalah 'kedamaian dan keharmonisan' antara Agama dan Ilmu Pengetahuan - sebuah kreativitas para budak sains dan ilmu pengetahuan yang tak terbantahkan sampai hari ini. Akan tetapi, di balik keharmonisan keduanya, hal ini justru sengaja diciptakan guna dapat dijadikan sebagai 'senjata psikologi' yang invicible bagi agama itu sendiri. Sisa-sisa manusia religius yang merasa tidak puas (lebih kepada radikalisme agama) dengan keputusan perdamaian di antara keduanya, menciptakan api yang sudah 'dibungkus-rapi' oleh para budak Sains dan Ilmu Pengetahuan agar mereka selamat dari serangan anti-ilmiah dari "sisi mistik" manusia yang TELAH GAGAL dipahami oleh Ilmu Pengetahuan itu sendiri. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Psikologi Manusia adalah 'sasaran empuk' mereka untuk mengontrol dan mengendalikan manusia-manusia mistik - mengandalkan alam bawah sadar - dengan menciptakan stimulasi konsep 'yang menyesatkan' dengan mengandalkan nama "Tuhan"-nya masing-masing agama sebagai 'senjata humanis' agar apa yang menjadi masalah (ke-ilmiah-an) yang tidak dapat dipecahkan sejatinya harus dilenyapkan. Silahkan Anda refleksikan kata-kata saya lalu hubungkan dengan berbagai konflik berbau agama yang ada di dunia yang pernah terjadi selama ini.