Mari kita tinggalkan sejenak kemampuan manusia dalam memahami berbagai hal yang berkaitan dengan hal-hal yang berbau akademis dan bercanda-tawa dengan nalar kita masing-masing. Saya akan bercerita dengan Anda tentang "sains dan KEGAGALAN BESAR ilmu pengetahuan" dalam memecahkan setiap persoalan yang dihadapi oleh manusia - ini lebih kepada sesuatu yang secara teoritis dan ilmiah tidak dapat dijelaskan secara PASTI - yakni tentang "sisi mistik" dari diri Anda dan saya, lebih kepada hal-hal yang berbau "jiwa" yang terpisah dari tubuh/badan/raga sebagai manusia. Ilmu pengetahuan dan sains menemukan 'titik buntu' ketika memberanikan diri untuk mendefinisikan manusia dari dua sudut pandang, yakni aspek raga dan aspek jiwa. Mereka berhasil mendefinisikan secara teoritis dan konseptual tentang manusia "secara fisik", tetapi tidak "secara rohani". Oleh karenanya, sekali lagi mereka melakukan kecurangan sederhana dengan mengutip pikiran-pikiran para filsuf dan ilmuwan untuk melanggengkan sifat ke-ilmiah-an mengenai pembahasan yang sebenarnya SUDAH GAGAL untuk dijelaskan dengan tumpukan-tumpukan rancangan teori yang telah lama dibangun dengan menyimpulkan salah satu term yang mungkin tidak asing di telinga Anda dan saya - alam bawah sadar. Untuk memahami 'permainan nalar ini', mari saya ceritakan.
_________
Saya memulai cerita saya dengan definisi ilmu pengetahuan dan sains (biologi) tentang manusia terlebih dahulu. Yang saya dengar dari ilmu pengetahuan, definisi tentang manusia secara biologis ternyata berisi validasi ilmiah yang membingungkan, seperti sebuah pernyataan sebagai berikut:
Manusia adalah makhluk hidup yang termasuk dalam kelas Mammalia dan famili Hominidae. Mereka memiliki tubuh yang berdiri tegak dan memiliki otak yang besar dan kompleks, yang memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas kompleks seperti berpikir, merancang, dan berkomunikasi. Manusia juga memiliki tangan yang fleksibel dengan jari-jari yang memungkinkan mereka untuk mengejar dan menggunakan alat. Keberadaan manusia di bumi sudah ada selama sekitar 200.000 tahun.
200.000 tahun? spekulasi ilmiah ini sebenarnya datang dari mana? apakah dalam cerita mimpi semalam? sama seperti 'kalian' berspekulasi atas tulisan-tulisan saya? Silahkan bela argumentasi itu dengan 1001 rumus teori yang sudah ada dari zaman ke zaman, termasuk rumus matematika atau teori sosial-politik Anda yang akan-amat-sangat tidak berguna dan hanya sekedar membuat banyak telinga menangkap bahwa 'itu masuk akal' tetapi itu adalah kebohongan ilmiah dari manusia sendiri yang mencoba memvalidasikan pernyataannya secara ilmiah supaya sah dan diterima oleh publik pada tataran akademik (ilmu pengetahuan dan sains).
Saya akan memosisikan diri sebagai opposite dari trik sederhana konsep neokolonialisme - merusak, lalu mendamaikan (dan saya adalah kebalikannya dari itu) sehingga Anda dan saya dapat memahami bagaimana ilmu pengetahuan sebenarnya pada taraf advanced sebenarnya merupakan "pagar pembatas" kemampuan bernalar manusia "yang tidak terbatas". Saya memulai cerita saya dengan membela scientifics ilmu pengetahuan dan sains yakni memaparkan argumentasi (atau lebih tepatnya spekulasi) ilmiah tentang teori Charles Darwin:
Teori evolusi oleh Charles Darwin menyatakan bahwa semua organisme hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan berubah secara alami melalui proses seleksi alami dari generasi ke generasi. Teori ini menjelaskan bagaimana organisme hidup yang berbeda di muka bumi ini berkembang dari waktu ke waktu. Darwin menyatakan bahwa organisme yang lebih sesuai dengan lingkungannya akan lebih mungkin bertahan dan menyebarkan gen-gen yang menyebabkan sifat-sifat yang bermanfaat itu ke generasi berikutnya. Dengan demikian, organisme yang lebih sesuai dengan lingkungan akan lebih mungkin untuk berkembang dan beradaptasi dibandingkan dengan organisme yang kurang sesuai. Darwin mengembangkan teorinya setelah melakukan perjalanan selama 5 tahun pada kapal HMS Beagle, di mana ia mengamati berbagai jenis organisme di berbagai wilayah di seluruh dunia. Setelah kembali ke Inggris, Darwin menulis buku "On the Origin of Species" (1859) yang menjelaskan teori evolusinya dan menyediakan bukti yang kuat untuk menguji teorinya. Teori evolusi Darwin menyebabkan perubahan besar dalam cara kita memahami dunia dan mengubah bagaimana kita melihat diri kita sendiri sebagai makhluk hidup.
Apa saja isi dari bukunya itu (secara ringkas)?
"On the Origin of Species" (1859), yang ditulis oleh Charles Darwin, adalah buku yang menjelaskan teori evolusi dan memberikan bukti kuat untuk mendukung teori tersebut. Dalam buku tersebut, Darwin menunjukkan bahwa semua organisme hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan berubah secara alami melalui proses seleksi alami dari generasi ke generasi. Darwin menyajikan banyak bukti untuk mendukung teorinya, termasuk contoh dari organisme yang menunjukkan variabilitas dan kesamaan antar spesies, serta bukti dari evolusi yang ditunjukkan oleh fosil. Ia juga menjelaskan konsep seleksi alami, yang menyatakan bahwa organisme yang lebih sesuai dengan lingkungannya akan lebih mungkin bertahan dan menyebarkan gen-gen yang menyebabkan sifat-sifat yang bermanfaat itu ke generasi berikutnya. Darwin juga menjelaskan bahwa evolusi tidak selalu berlangsung secara linear, tapi bisa juga berlangsung secara acak. Ia juga memberikan beberapa kontroversi, seperti menyatakan bahwa manusia berasal dari nenek moyang yang sama dengan primata lainnya, yang merupakan ide yang sangat menentang keyakinan religius pada saat itu. Secara keseluruhan, "On the Origin of Species" adalah buku yang sangat penting dalam sejarah ilmu pengetahuan dan menyediakan dasar yang kuat untuk memahami evolusi organisme hidup saat ini.
Kenapa harus Teori Darwin? Kenapa buka teori lainnya? Oke, saya mengambil teori ini sebagai salah satu materi. Teori lain ada porsinya dan akan coba saya usut 'penyakit para ilmuwan' dalam menciptakan teori tersebut.
Teori evolusi oleh Charles Darwin adalah teori ilmiah yang diterima secara luas oleh komunitas ilmiah dan diakui sebagai dasar dari biologi modern. Namun, seperti dengan setiap teori ilmiah, ada beberapa kesalahpahaman atau kaprah yang sering terjadi terkait dengan teori evolusi Darwin. Salah satu kesalahpahaman yang umum adalah bahwa evolusi berarti perubahan dari yang lebih sederhana menjadi yang lebih kompleks. Sebenarnya, evolusi tidak selalu bergerak dalam arah yang sama, tetapi dapat bergerak ke arah yang berbeda sesuai dengan lingkungan dan tekanan seleksi. Kesalahpahaman lain adalah bahwa evolusi berarti "perubahan untuk yang lebih baik". Sebenarnya, evolusi hanya berarti perubahan genetik dari satu generasi ke generasi, dan tidak selalu mengarah pada organisme yang "lebih baik" atau lebih sesuai dengan lingkungan. Beberapa orang juga menganggap evolusi sebagai proses yang berlangsung dengan cepat, tetapi sebenarnya evolusi berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, ada juga kesalahpahaman tentang evolusi manusia, di mana ada yang menganggap teori evolusi sebagai menyinggung keyakinan agama, padahal evolusi adalah teori ilmiah yang tidak memiliki kaitan dengan agama. Itu adalah beberapa kesalahpahaman yang umum terkait dengan teori evolusi Darwin. Namun, kesalahpahaman ini tidak mempengaruhi validitas teori evolusi itu sendiri dan tetap diakui sebagai dasar dari biologi modern.