Teknologi yang digunakan untuk mempengaruhi persepsi dan kondisi emosional manusia melalui frekuensi elektromagnetik. Ia juga menyebutkan tentang teknologi yang disebut T-Code yang digunakan untuk mempengaruhi alam bawah sadar manusia dan mengendalikan pikiran dan persepsi mereka. Paragraf juga menyarankan bahwa cara untuk keluar dari pengaruh ini adalah dengan mengenali dan menamainya. Teknologi yang disebut Tico dapat mengoperasikan di alam bawah sadar manusia dan mengendalikan persepsi manusia.
Namun, ketika seseorang menyadarinya, teknologi tersebut kehilangan kekuatannya. Contoh yang diberikan adalah gambar subliminal yang sebelum diketahui oleh orang, tidak dapat dilihat, tetapi setelah diketahui, akan selalu dilihat pertama kali. Teknologi ini menginginkan orang percaya pikiran dan pendapat mereka adalah milik mereka sendiri, tetapi sebenarnya diberikan kepada mereka."
*(konten ini disesuaikan dengan terjemahan bahasa Rusia yang cukup sulit dipahami saya, mengingat saya tidak mempunyai pengetahuan bahasa yang memadai sehingga saya meminta maaf jika terjemahan yang ditulis terkadang tidak proporsional menurut kaedah bahasa baku).
Ringkasan telegram tersebut secara singkat mungkin akan diterangkan lagi melalui tulisan yang berbeda di topik bahasan diary saya berikutnya. Saya tidak membahas secara detail karena saya enggan mengatakan yang sebenarnya secara spesifik. Anda dapat menafsirkannya secara pribadi sesuai dengan perspektif Anda dan saya tidak peduli akan hal itu. Singkatnya, poin-poin pembahasan di atas adalah sebuah script telegram rahasia yang ditulis oleh salah satu mantan agensi bernama *** ****** (samarkan), seorang mantan peneliti dan pengembang teknologi informasi di bidang militer yang pernah bertugas di Area 51 dengan kata kunci *****. Ia membeberkan perjalanan historik tentang bagaimana ia dan sekian banyak anggota lainnya bekerja tanpa henti untuk terus berinovasi dalam menciptakan alat-alat canggih demi kepentingan militer AS, salah satunya sebuah 'senjata tersembunyi' berbasis media telekomunikasi yang kita kenal saat ini sebagai "internet" (suratnya ada di sini).
Terus, bagaimana kelanjutan dari kisah 5G dan penerusnya?
Saat ini, generasi penerus 5G, yakni 6G, masih dalam tahap awal pengembangan dan belum ada standar yang ditetapkan untuk itu. Namun, diharapkan 6G akan memberikan kecepatan data yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 5G, yaitu sekitar 100 Gbps atau lebih. 6G juga diharapkan akan menyediakan akses data yang sangat cepat dan handal, yang memungkinkan untuk aplikasi seperti realitas virtual dan augmented, komunikasi luar angkasa, dan konektivitas internet global yang cepat. 6G juga diharapkan akan menawarkan kualitas suara HD dan peningkatan keamanan yang signifikan. Beberapa teknologi yang diharapkan akan digunakan dalam 6G meliputi teknologi terahertz, Quantum Communication dan AI enhanced Network.
Saya akan menghentikan kisah ini hanya sampai pada titik ini dan tidak lebih, karena saya tidak ingin terlalu jauh menelusuri masalah yang publik katakan hanya sebatas konspirasi semata. Saya tidak butuh teori apapun untuk meyakinkan Anda karena pada dasarnya, Anda semua telah mengenal apa itu ilmu pengetahuan yang benar dan yang salah.
*translated by 404 - found on May, 13th, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H