Di balik pengembangan teknologi 3G (Generasi Ketiga) dari seluler, ada beberapa masalah yang dihadapi. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh teknologi 3G (Generasi Ketiga) setelah diluncurkan. Salah satunya adalah masalah kapasitas jaringan. Meskipun 3G menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2G, namun jaringan 3G mengalami masalah dengan kapasitas yang terbatas saat digunakan oleh banyak pelanggan sekaligus. Hal ini menyebabkan masalah dengan pengalaman pengguna yang buruk, seperti panggilan yang gagal dan kualitas suara yang buruk. Selain itu, masalah keamanan juga dihadapi pada teknologi 3G. Meskipun teknologi 3G menggunakan enkripsi yang lebih kuat dibandingkan dengan 2G, namun masih ada kerentanan terhadap serangan yang dilakukan oleh hacker dan peretas. Hal lain yang menjadi problem adalah biaya pengembangan yang tinggi. Pengembangan teknologi 3G memerlukan investasi yang besar dari operator seluler dan perusahaan telekomunikasi lainnya, yang menyebabkan biaya tinggi untuk menyediakan jaringan 3G kepada pelanggan. Selain itu, masalah kompatibilitas juga dihadapi pada pengembangan teknologi 3G. Beberapa teknologi yang digunakan dalam 3G seperti CDMA2000, WCDMA dan TD-SCDMA tidak selalu kompatibel satu sama lain, yang menyebabkan masalah interkoneksi antar jaringan dan kesulitan untuk pelanggan yang berpindah antar jaringan. Pengembangan teknologi 3G juga memiliki masalah dengan regulasi yang berbeda di setiap negara. Regulasi yang berbeda di setiap negara menyebabkan kesulitan dalam pengembangan jaringan 3G secara global dan menyebabkan masalah dalam interkoneksi antar negara. Masalah ini diatasi dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi seperti 3GPP (3rd Generation Partnership Project) yang berusaha untuk menyatukan teknologi yang digunakan dalam 3G dan menyediakan standar yang sama di seluruh dunia. Namun, masalah yang dihadapi pada pengembangan teknologi 3G membuat sistem ini tidak selalu mudah diakses dan dapat meningkatkan biaya untuk pelanggan.
Saya akan sedikit memisahkan dimensi penjelasan generasi sebelumnya (1G-3G) dan sesudahnya (4G-5G untuk sekarang), karena dirasa lebih kontekstual dan perlu diketahui.
4G (Generasi Keempat) adalah generasi terbaru dari teknologi seluler yang diterapkan pada akhir 2000-an dan awal 2010-an. Ini menawarkan kecepatan data yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 3G, yaitu sekitar 100Mbps. 4G juga menyediakan akses data yang sangat cepat dan handal, yang memungkinkan untuk aplikasi seperti streaming video HD, video call HD, dan akses internet mobile yang cepat. 4G juga menawarkan kualitas suara HD dan peningkatan keamanan. Teknologi yang digunakan dalam 4G meliputi LTE (Long-Term Evolution) dan WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
Ada beberapa kekurangan yang mungkin tidak terlihat jelas dari teknologi jaringan seluler 4G, secara sederhana dalam kaitannya dengan situasi Global dan secara praktis di Indonesia:
- Konsumsi daya yang tinggi: Perangkat yang menggunakan jaringan 4G akan mengonsumsi lebih banyak daya dibandingkan dengan perangkat yang menggunakan jaringan 3G atau 2G.
- Kerusakan pada perangkat: Beberapa perangkat yang tidak kompatibel dengan 4G dapat rusak atau mengalami masalah ketika digunakan dengan jaringan 4G.
- Biaya yang tinggi: Layanan 4G biasanya lebih mahal dibandingkan dengan layanan 3G atau 2G.
- Cakupan yang terbatas: Meskipun cakupan jaringan 4G di seluruh dunia sedang ditingkatkan, masih ada beberapa daerah di mana jaringan 4G tidak tersedia atau cakupannya terbatas.
- Keamanan: Keamanan jaringan 4G juga masih menjadi perhatian karena 4G menggunakan teknologi yang lebih canggih dibandingkan jaringan 3G atau 2G, yang meningkatkan risiko serangan cyber.
- Kapasitas jaringan: Walaupun 4G menawarkan kecepatan yang lebih tinggi, kapasitas jaringan mungkin terbatas di beberapa daerah. Ini dapat menyebabkan masalah koneksi saat banyak pengguna mencoba mengakses jaringan pada saat yang sama.
- Latensi: Latensi (waktu delay) dalam jaringan 4G mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan 3G atau 2G. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam aplikasi yang memerlukan respons yang cepat, seperti gaming atau video chat.
- Ketergantungan pada infrastruktur: Teknologi 4G sangat tergantung pada infrastruktur jaringan, jika infrastruktur tidak tersedia atau tidak berfungsi dengan baik, maka kualitas jaringan 4G akan buruk.
- Peningkatan biaya operasional: Biaya operasional operator jaringan seluler akan meningkat karena harus memperbarui dan meningkatkan infrastruktur jaringan untuk mendukung 4G.
- Ketergantungan pada perangkat yang sesuai: Pengguna harus memiliki perangkat yang sesuai dengan 4G untuk dapat menikmati kecepatan yang ditawarkan oleh jaringan 4G.
- Interoperabilitas: Beberapa perangkat atau jaringan 4G mungkin tidak dapat bekerja dengan baik dengan perangkat atau jaringan 4G lainnya, yang dapat menyebabkan masalah kompatibilitas.
- Penggunaan baterai yang lebih cepat: Karena 4G menggunakan lebih banyak daya dibandingkan dengan jaringan 3G atau 2G, maka penggunaan baterai pada perangkat yang menggunakan 4G akan cepat habis.
- Pertumbuhan data yang cepat: Kecepatan yang lebih tinggi dari jaringan 4G menyebabkan pertumbuhan data yang cepat, yang dapat menyebabkan masalah untuk operator jaringan dalam mengatasi volume data yang besar.
- Masalah kualitas jaringan: Walaupun 4G menawarkan kecepatan yang lebih tinggi, kualitas jaringan mungkin tidak selalu stabil, tergantung pada kondisi lingkungan dan infrastruktur jaringan.
- Biaya tinggi untuk pelanggan: Pelanggan mungkin harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk menikmati layanan 4G, karena harga paket data 4G biasanya lebih mahal dibandingkan dengan paket data 3G atau 2G.
- Jangkauan yang terbatas di area pedesaan: Walaupun cakupan jaringan 4G di kota-kota besar cukup baik, namun masih ada beberapa area pedesaan yang belum terlayani dengan baik oleh jaringan 4G.
- Dibutuhkan perangkat yang kompatibel: Beberapa perangkat yang tidak kompatibel dengan jaringan 4G mungkin tidak dapat menikmati kecepatan yang ditawarkan oleh jaringan 4G.
- Ketergantungan pada perangkat cerdas: Teknologi 4G sangat tergantung pada perangkat cerdas seperti smartphone atau tablet, sehingga jika perangkat tersebut rusak atau tidak dapat digunakan, maka jaringan 4G tidak dapat digunakan.
- Biaya infrastruktur yang tinggi: Pembangunan infrastruktur jaringan 4G memerlukan biaya yang cukup tinggi, yang dapat menyebabkan operator jaringan menaikkan harga layanan 4G.
- Masalah keamanan: Keamanan jaringan 4G mungkin lebih rentan terhadap serangan cyber dibandingkan dengan jaringan 3G atau 2G, karena jaringan 4G menggunakan teknologi yang lebih canggih.
Itu adalah beberapa kekurangan lain yang mungkin muncul dari teknologi jaringan 4G, tapi pemerintah dan operator telah berusaha untuk mengatasinya dan perkembangan teknologi 4G di Indonesia semakin baik. Di samping itu, perkembangan teknologi jaringan seluler 4G di Indonesia juga mengalami beberapa kendala dan masalah. Salah satu masalah utama adalah masalah regulasi. Pemerintah Indonesia selama ini belum dapat mengeluarkan regulasi yang sesuai untuk pengembangan teknologi 4G. Hal ini menyebabkan masalah dalam pengadaan frekuensi dan izin operasi bagi operator jaringan seluler. Akan tetapi, saat ini pemerintah dan operator telah melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut dan perkembangan teknologi 4G di Indonesia semakin baik.
Nah, persoalan mengenai 4G secara global sebenarnya mempunyai kisahnya tersendiri sebagaimana yang telah saya baca di dalam file telegram yang diperoleh Tim dari forum terkait. Akan tetapi, akan tidak linear dengan topik bahasan yang saya tulis sesuai judul. Jika para pembaca penasaran, saya hanya akan membeberkan tiga poin saja dari sekian banyak "bencana tersembunyi" yang dipersenjatai di dalam 4G, antara lain:
1) Interferensi dengan sistem komunikasi lain: jaringan 4G mempunyai daya interferensi dengan sistem komunikasi lain seperti industri dan transportasi (seperti sistem navigasi penerbangan) serta sistem komunikasi militer.
2) Kerusakan pada perangkat medis: Beberapa perangkat medis yang tidak kompatibel dengan jaringan 4G dapat rusak atau mengalami masalah ketika digunakan dengan jaringan 4G. Arti kompatibel di sini bukan "tidak cocok", melainkan lebih kepada peran'mendesak' bagi teknologi yang digunakan di dunia medis untuk segera berkolaborasi dengan 4G - membeli 4G sebagai aset pendukung.
3) Kerusakan pada ekosistem: Penempatan stasiun pemancar jaringan 4G yang salah lokasi dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem lingkungan di sekitar tempat tersebut. Sebaliknya, menara 4G didesain untuk menangkap semua jenis informasi dari setiap perangkat yang dipakai oleh manusia dan mentrasfernya kepada 'para penyusup yang tidak terlihat' yang kemudian mengolah dan melanjutkan transmisi pesan/kiriman kepada manusia lain yang menjadi obyek/target yang dituju oleh pengirim pihak pertama.
TERUS, BAGAIMANA DENGAN 5G? 4G SAJA YANG 'DIBONGKAR PERSENJATAANNYA' SUDAH CUKUP MERESAHKAN, APALAGI 5G? APAKAH BENAR 5G PUNYA PERAN YANG 'LEBIH MENAKUTKAN' DARI SEKADAR JARINGAN SUPER-CEPAT?
Saya memperkenalkan 5G sebagai introduksi - Generasi Kelima dari teknologi seluler yang sedang dikembangkan saat ini dan mulai diterapkan pada akhir 2010-an dan awal 2020-an. 5G menawarkan kecepatan data yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 4G, yaitu sekitar 10 Gbps. 5G juga menyediakan akses data yang sangat cepat dan handal, yang memungkinkan untuk aplikasi seperti streaming video 8K, video call 8K, internet of things (IoT), dan konektivitas otomatis yang cepat. 5G juga menawarkan kualitas suara HD dan peningkatan keamanan yang signifikan. Teknologi yang digunakan dalam 5G meliputi New Radio (NR), millimeter wave (mmWave) dan teknologi Small Cell. Nah, terus apa kekurangannya?