Lepaskan beban yang tak bisa dipikul, Â
sambut setiap hari dengan pikiran jernih, Â
karena di era yang penuh lapisan ini, Â
yang bertahan bukan yang selalu berlari, Â
tetapi yang mampu berhenti, merenung, dan menemukan inti.
"Stoik" bukan hanya falsafah masa lalu, Â
tetapi sebuah jalan untuk era kini, Â
untuk merangkul dunia, Â
tanpa harus terseret dalam arusnya yang tak pernah berhenti.
Di tengah arus deras dunia yang mengalir, Â
Di balik bayang-bayang layar yang tak henti bergulir, Â
Ada kekuatan tenang yang tak tampak gemerlap, Â
Di balik pikiran, batin, dan hati yang senantiasa tetap.
"Stoik" di era ini bukan sekadar diam, Â
Bukan pula sikap menahan tanpa arah tujuan, Â
Tapi sikap arif, yang dalam, penuh kedalaman, Â
Melihat dunia dengan ketenangan tanpa kepalsuan.
Ketika globalisasi merambah ke segala sudut, Â
Menyentuh budaya, nilai, dan rasa yang saling bergelut, Â
Filosofi lama tetap hidup dalam relung batin, Â
Mengajarkan kita untuk melihat esensi yang paling intim.
"Multidimensi," kompleksitas tanpa batas, Â
Menawarkan banyak jalan, pilihan tanpa jeda, Â
Namun dalam pikiran yang tenang dan terarah, Â
Kita bisa memilih, tanpa ragu, tanpa gelisah.
"Efektivitas Stoik" adalah seni menerima,Â
Bahwa perubahan adalah teman yang tak bisa dielak, Â
Bukan untuk dilawan, bukan untuk diratapi, Â
Tapi untuk dilihat sebagai bagian dari harmoni.
Saat dunia menawarkan kilau gemerlap, Â
Stoik mengajarkan ketenangan yang dalam, Â
Bahwa kebahagiaan bukan dari luar yang memanggil, Â
Namun dari dalam, dari hati yang tetap stabil.
Dalam badai, Stoik berbisik lembut, Â
"Jangan hanyut dalam emosi yang menggebu," Â
Sadar bahwa dunia terus berputar dalam ritme, Â
Dan tugas kita adalah tetap berdiri, kuat, dan bijaksana.
Ketika teknologi membawa kita melintasi waktu, Â
Stoik tetap relevan dalam sikap penuh mutu, Â
Melihat setiap tantangan dengan bijaksana, Â
Mengukur setiap langkah dengan rasa penuh makna.
"Efektif di era multidimensi global" bukan soal kecepatan, Â
Tapi soal arah yang dipilih dengan keteguhan, Â
Bukan soal menguasai segalanya dalam genggaman, Â
Namun tentang mengendalikan diri dalam setiap keadaan.