Mohon tunggu...
M AsadRofiul
M AsadRofiul Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

VOLY BALL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Sebagai Sosialisasi Dan Pembentukan Karakter

3 Desember 2023   12:45 Diperbarui: 3 Desember 2023   13:08 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

               Menurut pendapat Durkheim, Sekolah memadukan anak-anak muda untuk menjadi penduduk yang sukses dan lunak di mata publik. Kemampuan sekolah sebagai landasan sosialisasi, maksudnya agar di sekolah tidak hanya ada kerjasama dengan warga sekolah, tetapi juga pengalaman pendidikan dan arahan kepada siswa. Sekolah berfungsi sebagai lembaga sosialisasi, yang berarti membimbing dan memberikan instruksi kepada siswa serta terlibat dengan komunitas sekolah yang lebih luas. Dengan cara ini diharapkan dapat membantu anak mengembangkan kepribadian positif. Itu adalah Ada beberapa cara untuk membentuk karakter siswa, salah satunya dengan menetapkan sejumlah aturan dan memberikan hukuman bagi yang melanggarnya dengan sanksi atau bentuk disiplin lainnya.

               Oleh karena itu, sekolah mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kepribadian anak sebagai lembaga sosialisasi. Oleh karena itu, sekolah harus mempunyai rencana untuk mengatur kehidupan anak agar lebih fokus dan mengembangkan kepribadian yang positif. Selain itu, pengembangan kepribadian pada remaja membantu mereka tumbuh dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih kuat sehingga mampu menghadapi masa depan. Contoh bagaimana sekolah membantu membentuk kepribadian anak-anak termasuk menawarkan kegiatan ekstrakurikuler, pengajaran agama dan moral, dan membebani siswa dengan peraturan yang dimaksudkan untuk menanamkan disiplin. 

              Seluruh personel sekolah baik staf TU, instruktur bimbingan dan konseling, satpam, dan pihak lain yang sering berinteraksi dengan siswa harus memperhatikan pengembangan karakter utama. Karena karakter terutama dipengaruhi oleh interaksi. Salah satu pendekatan untuk memastikan bahwa setiap siswa di sekolah dapat memberikan contoh yang baik bagi siswa adalah melalui sosialisasi. Jika ada oknum yang mempengaruhi atau bertindak tidak patut di lingkungan sekolah, sanksi yang keras juga sangat penting. Praktek ini dimaksudkan untuk menumbuhkan karakter yang dapat diharapkan oleh semua siswa.

            Meskipun pendidikan karakter merupakan tugas bersama, sekolah mempunyai peran penting karena lebih banyak waktu aktif anak dihabiskan di sana, terutama di lingkungan yang menerapkan pengajaran sehari penuh. Karena setiap anak belajar dan memahami pelajaran dengan cara yang uni. Jadi pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan mengaitkannya dengan kekuatan dan minat anak. Karakter unggul di masa depan dapat dipupuk melalui pengembangan karakter sejak dini yang benar.

           Jadi dapat disimpulkan sekolah adalah sebuah tempat yang sangat tepat untuk membentuk karakter siswa. Karena di sekolah tersebut diajarkan tentang nilai- nilai moral, interaksi sosial, kedisiplinan, keterampilan hidup,  pemahaman tentang budaya dan nilai masyarakat, dan pengembangan karakter pribadi. Selain itu pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga tanggung jawab orang tua dan keluarganya dalam membentuk karakter anaknya.

            Sementara istilah karakter terkait dengan istilah moral, kualitas mendalam, atau berpotensi menghargai dan dihubungkan dengan kekuatan moral, ia memiliki nada "baik" tidak berpihak. Oleh karena itu, pendidikan karakter secara lebih komprehensif dapat diartikan sebagai sekolah yang menciptakan kualitas sosial dan pribadi masyarakat pada siswa sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai kepribadian mereka sendiri, menerapkan kualitas tersebut dalam kehidupan mereka sebagai warga negara, dan penduduk yang ketat, patriot, berguna, dan inovatif.

           Gagasan tersebut harus disikapi secara serius oleh otoritas publik dan masyarakat sebagai respon terhadap keadaan nyata yang dilihat oleh bangsa Indonesia akhir-akhir ini yang ditandai dengan maraknya aksi-aksi kriminal, meredanya patriotisme, bangkitnya fanatisme. , Hilangnya perlawanan yang tegas dan lemahnya legalisme di mata publik, sehingga kualitas sosial negara yang telah kabur, dapat kembali tergali di tengah-tengah masyarakat. Salah satu upaya yang harus dapat dilakukan dengan cepat adalah mengerjakan rencana pendidikan dalam sistem persekolahan umum yang mendorong pelatihan orang yang sungguh-sungguh.

B. Makna Sekolah

           Sekolah adalah suatu organisasi dimana terdapat kerjasama antara pengajar dan siswa seperti pembelajaran. Biasanya sekolah itu berlapis-lapis mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Selanjutnya untuk perguruan tinggi dipisahkan menjadi tiga lapisan, khususnya lapisan satu, dua, dan tiga. Secara umum ciri-ciri sekolah adalah adanya ruang belajar dan media pembelajaran yang berbeda untuk keselarasan pengalaman yang berkembang. Dengan cara ini, sekolah merupakan landasan di mana siklus sosialisasi dan pengalaman yang berkembang terjadi.

           Dari konsekuensi pentingnya sekolah dan bagaimana anak-anak melihat program sebagai variabel pendukung untuk hasil organisasi sekolah, itu menunjukkan bahwa sekolah hanya diartikan sebagai pembentukan gerakan informasi sehingga ketika anak-anak mendapatkan nilai buruk di sekolah mereka dipandang sebagai anak-anak muda yang bodoh. Padahal cara berpikir pelatihan melalui sekolah tidak hanya dilihat dari sisi mental tetapi bagaimana membangun kesadaran sosial dan kekhawatiran anak muda dalam melihat kebenaran masyarakat saat ini. Sekolah harus melahirkan orang-orang yang dapat membongkar dan mereproduksi kerangka kerja saat .

            Hurlock berpendapat bahwa sekolah merupakan variabel penentu untuk peningkatan karakter, mental, emosional dan psikomotor siswa. Tugas sekolah dalam siklus sosialisasi adalah membantu kemajuan siswa agar menjadi orangorang yang memiliki nilai sosialisasi yang tinggi dan nantinya dapat bernilai dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat jika telah memasuki wilayah setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun