3. Filtrasi: Proses ini dapat diaplikasikan untuk proses pemanen mikroalga dengan ukuran yang besar sebagai contoh Spirogyra sp. Jenis filtrasi yang dapat digunakan yaitu filtrasi bertekanan atau filtrasi vakum.
Menurut Hadiyanto et al (2012), filter bertekanan yaitu menggunakan tekanan cairan yang dipompa dan dikendalikan dengan tekanan gas, sedangkan filtrasi vakum yaitu gaya pendorong diakibatkan karena adanya gaya penghisap. Filtrasi vakum harga relatif lebih murah dibandingkan dengan filtrasi bertekanan. Hal ini dikarenakan dapat menyerap air lebih banyak. Filter vakum dapat diaplikasikan pada suatu industri berskala besar.
Nannochloropsis sp.
- Metabolit Nannochloropsis sp.
Metabolite pimer pada Nannochloropsis sp. yaitu 20,10% karbohidrat dan 55,80% protein (Arifah 2014). Metabolite sekunder dapat dilakukan dengan pengujian biuret (senyawa peptide) dan pengujian ninhidrin. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan penelitian sebelumnya Nannochloropsis sp positif mengandung senyawa peptide yang ditandai sampel berwarna ungu dan positif mengandung senyawa asam amino yang ditandai dengan warna biru. Nannochloropsis sp kandungan lemaknya (lipid) berat kering sebesar 31-68% (Chisti 2007 dalam Hadiyanto et al., 2012). Kandungan minyak pada jenis mikroalga ini sebesar 31-68% berat kering (Handayani et al., 2012).
- Kultivasi Nannochloropsis sp.
Proses kultivasi bisa menggunakan fotobioreaktor sistem tertutup dan sistem terbuka. Umumnya menggunakan fotobioreaktor sistem tertutup. Kultivasi mikroalga dimulai dari skala laboratorium hingga skala komersial. Berdasarkan Sebagian sel Nannochloropsis sp. terserap dalam filter diambil setiap 12 jam sekali. Berikut ini tahapan kultivasi mikroalga Nannochloropsis sp (Fitriani 2012):
1. Mempersiapkan peralatan dan mensterilkan semua peralatan yang akan digunakan
2. Pembuatan medium menggunakan metode walne
3. Pembiakan kultur murni:
• Persiapkan medium dan wadah yang sudah disterilkan