Persatuan perjuangan, independensi gerakan serta pembenahan internal gerakan mahasiswa adalah syarat mutlak yang harus dimiliki apabila gerakan mahasiswa tidak mau cita cita pembaruan peran sosial mereka hanya akan menjadi utopia semata.
Dalam konteks negara demokrasi di Indonesia saat ini, gerakan mahasiswa pada level arus bawah umpamanya bisa bergerak mengupayakan pendidikan cara berpikir kritis kepada rakyat terutama pendidikan sosial dan politik terkait dengan kewajiban dan hak rakyat sebagai sebagai warga negara.Â
Pendidikan yang diajarkan terutama mengenai cara berpikir dan pola-pola komunikasi yang keliru yang telah diangap lazim (biasa) ditengah masyarakat kita padahal cara berpikir dan pola komunikasi yang keliru tersebut sangat merugikan rakyat sendiri.
Pendidikan cara berpikir kritis bisa diamplifikasi dan disebarkan melalui berbagai saluran media dengan bekerjasama dengan pihak media maupun konten kreator tertentu.Â
Sedangkan di level suprastruktur yang lebih besar, gerakan mahasiswa bisa mendorong perubahan struktural terkait dengan percepatan penerapan undang-undang yang sangat urgen serta peninjauan kembali undang-undang yang berpotensi merugikan rakyat.Â
Selain itu, gerakan mahasiswa juga dapat mengupayakan terwujudnya penegakan hukum dengan mengawal setiap proses penegakannya, umpamanya.
Namun, upaya perjuangan gerakan mahasiswa tersebut hanya akan mungkin terwujud dengan baik serta memperoleh kepercayaan masyarakat apabila gerakan mahasiswa itu sendiri minimal tidak menjadi bagian dari kultur cara berpikir lama yang korup.Â
Ketidakikutsertaan gerakan mahasiswa di dalam kultur cara berpikir yang korup tentu merupakan sebuah tantangan bagi gerakan mahasiswa untuk membuka lapangan perjuangan sendiri dan tidakbergantung pada siapapun selain pada kemandirian serta kewarasannya sendiri.
Mahasiswa sebagai pelopor pemuda intelektual seharusnya mampu menjadi contoh terdepan bagi rakyat secara umum bahwa lapangan perjuangan baru yang tidak menganut kultur cara berpikir dan tindakan korup sekalipun sesungguhnya masih bisa hidup dan berkembang dengan mandiri menggapai cita cita nya. Â Â Â
Maka, untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, gerakan mahasiswa hari ini harus pula mempunyai kemampuan yang lengkap dan menyeluruh.Â