Mohon tunggu...
M. Fatah Mustaqim
M. Fatah Mustaqim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Membaca dan menulis apa saja yang terlintas di pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pangeran Diponegoro, Sang Inspirator Kemerdekaan Indonesia

23 Oktober 2023   09:39 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:38 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun banyak yang melupakan bahwasanya Pangeran Diponegoro, berbeda dengan kebanyakan bangsawan Jawa lainnya, sangat dicintai dan dekat dengan rakyat kebanyakan. Kedekatan dan popularitas Pangeran Diponegoro di kalangan rakyat Jawa bukan sekadar penampakan artifisial semata sebab ia juga diakui sebagai bangsawan santri dan seringkali hidup di tengah-tengah rakyatnya dan mengerti betul seluk-beluk dan kesulitan hidup mereka. 

Bahkan kedekatan Pangeran Diponegoro dengan rakyat seringkali menjadi bahan ejekan di kalangan bangsawan karena tata hidupnya yang nyantri dan membumi. Itulah mengapa perlawanan terhadap Belanda yang dipimpinnya dengan cepat mendapat legitimasi dan kesukarelaan rakyat Jawa untuk bergabung dalam perang besar yang kemudian disebut Perang Jawa. 

Bahkan muncul seloroh (khususnya di sebagian masyarakat Jawa) bahwasanya Perang Jawa adalah perang terakhir dimana aspirasi yang dibawanya bukanlah semata karena urusan perut (ekonomi) tetapi lebih karena terlukanya harga diri dan martabat rakyat jawa oleh kesewenangan penjajah Belanda. Dengan kata lain, Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro adalah perlawanan patriotik rakyat jawa yang terakhir untuk mempertahankan haknya atas tanah air dan martabat bangsanya dari penindasan bangsa asing.  

Kepahlawanan Pangeran Diponegoro yang Menginspirasi Kemerdekaan Indonesia

Hingga seabad setelah berakhirnya Perang Jawa, sejarah membuktikan bahwa Pangeran Diponegoro telah menginspirasi lahirnya Nasionalisme Indonesia menentang kolonialisme Hindia Belanda. Pangeran Diponegoro bahkan menjadi simbol heroisme dan patriotisme yang menginspirasi pergerakan nasional antikolonial Belanda di awal abad 20. Pangeran Diponegoro menjadi figur pahlawan bagi rakyat tertindas dan sejarah perjuangan hidupnya dikenang sebagai epos kepahlawanan (heroisme) yang membela martabat dan hak-hak rakyat yang tertindas.

Sejarah kehidupan Sang Pangeran yang dekat dengan rakyat biasa menjadikan sosoknya diterima sebagai pahlawan bagi semua golongan. Sejak masa awal pergerakan nasional, semua faksi pergerakan baik kaum nasionalis, komunis maupun agama sepakat tanpa bantahan mengakui sosok kepahlawanan Pangeran Diponegoro. Masing-masing golongan merasa memiliki dan mewarisi semangat perjuangan Sang Pangeran. 

Kaum nasionalis terinspirasi oleh patriotisme berupa keberanian dan pengorbanan Pangeran Diponegoro membela harkat, martabat dan harga diri bangsa dari penindasan penjajah. Sedangkan bagi kaum komunis, Pangeran Diponegoro adalah bangsawan yang membela hak-hak agraria bagi kaum proletar, para petani kecil di jawa yang tertindas oleh sistem pajak kolonial Belanda. Begitu pula kaum agama jelas memiliki kedekatan yang nyata dengan Sang Pangeran yang tak diragukan merupakan santri yang bergelar Ratu Adil dan diakui memiliki kewenangan mengatur hukum agama, Heruckro Sayyidin Panotogomo.      

Begitu besarnya pengaruh Sang Pangeran maka tak mengherankan mengapa pemerintah kolonial Belanda gagal menghapus eksistensi sosok pemimpin Perang Jawa ini. Padahal pasca Perang Jawa berakhir, hingga lebih seratus tahun kemudian, pemerintah kolonial Belanda secara sistematis berusaha menghapus pengaruh Sang Pangeran dengan memberangus semua hal terkait eksistensi Pangeran Diponegoro hingga ke akar-akarnya. 

Memburu dan membunuh anak keturunan, kerabat hingga pengikut sang Pangeran. Bahkan nama Diponegoro sebagai gelar kebangsawanan dihapus dari Keraton Yogyakarta karena dianggap sebagai aib. Anak-anak keturunan Pangeran Diponegoro hingga masa-masa awal kemerdekaan masih terus menyembunyikan statusnya sebagai keturunan Pangeran Diponegoro karena takut diburu oleh Belanda. 

Namun bagaimanapun sejarah berusaha dihapus dan disembunyikan oleh sang pemenang, memori rakyat akan epos kepahlawanan Pangeran Diponegoro tetap tidak lekang dan terhapus dari ingatan kolektif bangsanya. Justru tidak lekangnya kepahlawanan Sang Pangeran dari ingatan bangsanya itu menunjukkan bahwa perang Jawa yang dipimpin Sang Pangeran adalah aspirasi rakyat yang sesungguhnya. 

Bahkan jauh setelah Perang Jawa usai dan Pangeran Diponegoro ditangkap hingga diasingkan dengan tipu daya, gelora dan semangat perlawanannya tetap hidup dalam wujud inspirasi dan simbol kepahlawanan yang menyatukan tujuan pergerakan nasional Indonesia hingga mencapai puncak kemerdekaan di tahun 1945. Dengan demikian Pangeran Diponegoro bukan hanya sosok pahlawan nasional yang dikenang secara romantik tetapi sosoknya benar-benar nyata menjadi figur yang menyatukan perjuangan nasional hingga pada akhirnya membuahkan hasil kemerdekaan bagi rakyat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun