"Anak-anak, apakah kalian sudah siapa untuk menyelesaikan tugas ini" tanyakuÂ
"Sudah pak"Â
"Pak, apakah untuk media presentasinya boleh bentuk apa saja" Tanya Naila dengan kritis.
"kalian boleh membuat bahan presentasi dalam bentuk PPT, Video, Animasi, Artikel maupun manual" Jawabku memberi penjelasan.
"Pak kalau bentuk komik boleh gak" Tanya Azzam sambil angkat  tangan
"Boleh, dan sangat boleh" jawab ku
Azzam adalah salah satu siswa yang punya imajinasi tinggi di kelasnya, walaupun teman-teman lain memandang kelas Animasi adalah anak-anak Wibu, namun mereka tidak pernah memperdulikan predikat itu. Sebenarnya awal mula "penyematan gelar" wibu adalah ketika seseorang kerap kali dan sangat menyukai anime Jepang.Â
Dari situlah ia akan diberi julukan sebagai wibu. Selain itu, ia juga mempublikasikannya. mempublikasikan bahwa ia sangat menyukai anime Jepang dengan cara-caranya tersendiri. Mempublikasikan budaya Jepang, terkadang juga tidak peduli dengan budayanya sendiri. Wibu akan lebih sering menghabiskan waktu bersama komunitasnya.Â
Komunitas tersebut berisi kumpulan orang-orang yang memiliki minat sama, terobsesi dengan budaya Jepang. Julukan wibu juga sering digunakan untuk menyebut orang yang sangat menyukai music atau lagu-lagu Jepang. Memiliki idola yang berasal dari Jepang, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan budaya atau anime Jepang seperti halnya yang diceritakan pada buku Ghosty's Comic (Sumber Gramedia.com)
***
Anak-anak pun berlarian dan membubarkan diri menuju kelompok yang sudah ditentukan, dengan riang gembira mereka mulai mengerjakan dan berbagi tugas dalam kelompok.