Mohon tunggu...
M KHOTIB
M KHOTIB Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah sebagai Guru dan pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Tangerang Selatan. hobi saya selain olahraga, saat ini sedang merintis untuk menjadi penulis di berbagai media online

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merdeka 'Dari' dan 'Untuk'

22 Februari 2024   16:12 Diperbarui: 28 Februari 2024   14:11 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

MERDEKA 'DARI' dan 'UNTUK'

Pekikan merdeka yang yang di gaungkan Bung Tomo waktu itu, kita semua tahu bahwa merdeka dari penjajah dan kolonialisme. Kemerdekaan  pada waktu itu adalah terbebas dari penjajahan Belanda. Merdeka saat lebih identik dengan kemerdekaan secara fisik. Saat ini Indonesia sudah merdeka dari penjajahan secara lahir, apakah secara batin bangsa ini sudah merdeka?

Dunia Pendidikan saat ini memasuki kurikulum merdeka, sebagian instansi pendidikan ada yang sudah menerapkan kurikulum merdeka lebih dari dua tahun, artinya bagi jenjang SMP, SMK dan SMA sudah diterapkan kurikulum yang di gaungkan oleh mas mentr,  Nadiem Makarim. 

Dalam kurikulum merdeka filosofi pendidikannya berdasarkan buah hasil pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD). Salah satu prinsip dasar pendidikan yang dikembangkan adalah memerdekakan peserta didik atau murid. disini harus dipahami pula, apakah merdeka 'dari' atau merdeka 'untuk". 

Saya mempraktekkan Pembelajaran diferensiasi pada mapel Agama Islam, dalam pembelajaran peserta diminta untuk menjelaskan materi secara berkelompok. Pembagian kelompok, saya sebagai guru menawarkan  kepada peserta didik untuk menentukan kelompok atau saya yang membagi kelompok, mayoritas bersuara "Bapak saja yang bagi, supaya anak-anak tidak pilih kasih pak" jawab Naila dengan lantang. 

"Iya pak, bapak aja yang bagi kelompoknya supaya adil" sahut Amanda

"Pak, kita pilih sendiri aja supaya kerjanya kompak" sela Faris

"Bohong pak, paling yang rajin aja yang kerja" 

"Iya, kenyataanya begitu" tambah Naila

Akhirnya saya bagi secara menggunakan media online, anak-anak pun setuju dan melanjutkan pembelajaran seperti biasa. 

Dalam membuat bahan ajar atau presentasi pun saya memberikan kebebasan kepada anak  sesuai dengan kesenangan mereka. saya yakin dalam diri anak-anak banyak bakat dan potensi yang terpendam, dengan memberikan kemerdekaan kepada anak-anak dapat merangsang mereka untuk bereksplorasi dalam banyak hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun