Mohon tunggu...
M. Nabiel Hakim
M. Nabiel Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Politik

Penulis Pemula :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Siapa Pengganti Fadjroel?

16 Desember 2021   22:08 Diperbarui: 16 Desember 2021   22:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadjroel Rachman (Foto: Instagram/@fadjroelrachman)

Selain persamaan persepsi, hal yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana isi daripada pesan-pesan yang ingin disampaikan tersebut harus tuntas (clear) terlebih dahulu. Jangan sampai isi pesannya masih ambigu sudah terlanjur disampaikan kepada publik, terlebih lagi akan sangat fatal apabila isi pesan yang ambigu tersebut disampaikan dengan berbagai persepsi yang membingungkan, semua menteri atau lembaga negara mempunyai persepsinya masing-masing, walhasil masyarakat akan semakin bingung dan isi dari pesan tersebut tak akan pernah tersampaikan dengan baik.

Seorang Jubir juga harus responsif, hadir di tengah-tengah publik untuk menjelaskan dengan tuntas apabila terdapat kesalahpahaman mengenai pesan-pesan politik yang disampaikan oleh pemerintah. Seorang Jubir juga harus bisa menjawab berbagai pertanyaan dari publik, sehingga kehadirannya dan pernyataannya tidak menimbulkan kebingungan. Karena apabila kehadiran seorang Jubir di tengah publik justru membuat kita masyarakat semakin bingung, akibatnya akan sangat fatal, yaitu isi pesan yang tak tersampaikan akan menjadi bola liar yang bisa ditarik kemana saja dan menimbulkan kegaduhan, termasuk kegaduhan dalam implementasi kebijakan publik di lapangan, seperti apa yang terjadi dalam kasus larangan mudik tadi.

Dengan demikian, sejatinya publik mayoritas tak akan mempersoalkan personality (sosoknya) dari siapapun yang akan menggantikan seorang Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara Presiden Republik Indonesia. Tentu dengan catatan, harus memiliki kapabilitas dan kemampuan sesuai dengan apa yang telah dijabarkan tadi. Publik atau masyarakat Indonesia hanya ingin mendapatkan sebuah informasi atau pesan yang clear, yang penyampaiannya satu persepsi, dan isi substansinya jelas serta berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat. 

Terlebih dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19 saat ini, sedikit kegaduhan saja akan menimbulkan efek yang sangat fatal. Jangan sampai masyarakat yang sudah terdampak akibat kebijakan-kebijakan selama pandemi, dibuat frustrasi oleh pernyataan-pernyataan pejabat publik yang membingungkan. Dalam konteks inilah seorang Jubir Presiden memainkan perananannya, bagaimana ia bisa menyampaikannya dengan lugas, komunikasinya adaptif terhadap berbagai golongan masyarakat, integritasnya terjamin, pengetahuannya cakap, dan tidak melakukan blunder fatal. Tentu selain harus ada upaya dalam memperbaiki komunikasi publik pemerintahan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun