Mohon tunggu...
M FadhilAndhika
M FadhilAndhika Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Profesi Kedokteran

Medicine

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Gejala Tekanan Tinggi Intra Kranial Beserta Tatalaksana dan Tujuanya" oleh M Fadhil Andhika H, dr. Fitriardi Sejati, Sp.B

17 September 2024   15:35 Diperbarui: 17 September 2024   15:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Meningkatkan frekuensi nafas pasien atau ventilator untuk mencapai PaCO2 30-35 mmHg. 

Tujuan: Menyebabkan vasokonstriksi serebral, sehingga menurunkan volume darah otak dan tekanan intrakranial.

  • Terapi osmotik Tatalaksana:

Pemberian manitol atau larutan salin hipertonik. 

Tujuan: Menarik cairan dari jaringan otak ke pembuluh darah, sehingga mengurangi edema otak dan menurunkan tekanan intrakranial.

  • Sedasi Tatalaksana:

Pemberian obat sedatif seperti propofol atau midazolam. 

Tujuan: Menurunkan metabolisme otak dan kebutuhan oksigen, serta mencegah agitasi yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial.

  • Penanganan penyebab dasar Tatalaksana:

Identifikasi dan penanganan penyebab utama peningkatan tekanan intrakranial, seperti evakuasi hematoma, pengangkatan tumor, atau pengobatan infeksi.

 Tujuan: Mengatasi sumber masalah dan mencegah peningkatan tekanan intrakranial lebih lanjut.

Sumber Referensi:

  1. Rangel-Castilla, L., Gopinath, S., & Robertson, C. S. (2008). Management of intracranial hypertension. Neurologic clinics, 26(2), 521-541.
  2. Stocchetti, N., & Maas, A. I. (2014). Traumatic intracranial hypertension. New England Journal of Medicine, 370(22), 2121-2130.
  3. Ropper, A. H., Samuels, M. A., & Klein, J. P. (2019). Adams and Victor's principles of neurology (11th ed.). McGraw-Hill Education.
  4. Carney, N., Totten, A. M., O'Reilly, C., Ullman, J. S., Hawryluk, G. W., Bell, M. J., ... & Ghajar, J. (2017). Guidelines for the management of severe traumatic brain injury. Neurosurgery, 80(1), 6-15.
  5. Grnde, P. O., & Romner, B. (2012). Osmotherapy in brain edema: a questionable therapy. Journal of neurosurgical anesthesiology, 24(4), 407-412.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun