Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi "Remote Control" bagi Diri Sendiri

29 Oktober 2018   21:36 Diperbarui: 29 Oktober 2018   21:45 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup kita bahagia atau tidak, pada dasarnya kitalah yang menentukan. Jangan sampai faktor-faktor eksternal, seperti ucapan, sikap, dan tindakan orang lain mempengaruhi bahkan menentukan kebahagiaan atau kesedihan kita. Apapun yang dilakukan oleh orang, semestinya tak mempengaruhi sedikit pun kehidupan kita.

Menjadi remote control diri sendiri berarti kitalah yang mengontrol seluruh kehidupan kita. Hidup kita ada pada genggaman tangan kita sendiri. Kita menjadi pengendali pikiran, perasaan, dan perbuatan kita. Orang lain tidak kita izinkan untuk mengontrolnya. Kita baru boleh terpengaruh oleh orang lain, jika hal itu berupa semangat, dorongan, dukungan, kebaikan, dan hal positif lainnya.

Merdeka tidak hanya terbebas dari penjajahan (fisik) semata. Merdeka juga berarti kita bebas menjadi diri sendiri, menjadi raja atas diri sendiri. Dengan menjadi remote control bagi diri sendiri, kita telah menemukan kemerdekaan yang sejati.

Dikontrol oleh orang lain mungkin tidaklah terlalu berbahaya, dan kita masih sanggup untuk menanganinya. Akan tetapi, ketika kehidupan kita telah dikontrol oleh Iblis, barangkali membuat hidup kita benar-benar tidak berdaya. Karena perangkap Iblis begitu kuat, taringnya begitu kokoh, dan jaring-jaringnya amatlah ampuh. Siapa saja yang masuk dalam kontrol Iblis, tiada lain dan tiada bukan selain akan dibawa kepada kesedihan, kesengsaraan,dan tentunya ke neraka. Satu-satunya cara agar kita terhindar dari perangkap Iblis adalah memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Mahamelindungi. (Trimanto B. Ngaderi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun