Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepotong Cinta dari Beersheba

24 April 2018   13:38 Diperbarui: 24 April 2018   13:47 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengingat itu semua, mata nenek menjadi basah. Sesaat kemudian, bulir-bulir kecil jatuh membasahi pipinya yang telah keriput. Tangannya yang sedari tadi memijit-mijit punggung Shira menjadi gemetar. Napasnya terdengar berat.

"Ada apa Nek, kenapa nenek menangis?" tanya Shira ketika menyadari keadaan neneknya.

Neneknya hanya menggeleng lemah. Lalu ia memeluk cucunya itu, satu-satunya teman dalam hidupnya. Aku sangat mencemaskanmu, Nak. Bagaimana nasibmu kelak jika aku telah tiada nanti. Siapa yang kelak akan menjaga hidupmu. Ya Allah, lindungilah cucuku. Bisiknya dalam hati.

"Mungkin nenek capek, lebih baik istirahat dulu ya!" pinta Shira sembari membimbing nenek kesayangannya itu masuk ke dalam rumah.

***

Warga Palestina dikejutkan oleh kabar bahwa Masjid Agung Beersheba hendak dijadikan museum oleh Israel. Masjid yang telah ratusan tahun menjadi kebanggan umat Muslim di kota bagian selatan Palestina itu. Sepertinya, Israel memang berniat untuk mencerabut semua yang dimiliki kaum Muslimin.

Ketika telah berhasil mengusir dan membunuh warga Palestina, langkah Israel selanjutnya adalah menyapu bersih semua peninggalan dan simbol-simbol Islam di Tanah Perjanjian. "Tanah Yudea adalah anugerah Yahweh kepada kami". Itulah propaganda Zionis yang selalu didengkungkan di segala penjuru.

Sementara itu, Jonathan tampak berlari-lari kecil menemui ibunya yang sedang membersihkan taman di halaman belakang rumahnya.

"Ibu, lihat ini! Saya mendapat hadiah ulang tahun," seru Jonathan dengan girang.

"Dari siapa Nak?"

"Dari Shira," jawab Jonathan bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun