Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Tipe Pekerja

31 Juli 2015   09:33 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:33 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

TIGA TIPE PEKERJA

oleh: Trimanto B. Ngaderi

 

 

Jika diajukan pertanyaan kepada kita, untuk apa kita bekerja? Jawabannya bisa beragam. Ada yang mengatakan untuk mencari uang (penghasilan), untuk menghidupi keluarga (nafkah), untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, untuk menjalin pertemanan atau jaringan, untuk pengembangan diri, atau gabungan di antara jawaban sebelumnya, dan berbagai tujuan lainnya.

 

Faktor motivasi akan sangat menentukan bagaimana (cara) ia menjalankan pekerjaannya. Ada yang mengerjakannya dengan terpaksa, acuh tak acuh, sekedarnya/asal-asalan, dan ada pula yang sungguh-sungguh. Caranya menjalani pekerjaan juga akan berpengarauh pada cara pandang dan perasaan dalam mengerjakannya, termasuk juga akan mempengaruhi hasil yang akan diperolehnya.

 

Dalam bekerja atau beraktivitas sehari-hari, setidaknya ada 3 (tiga) tipe pekerja, yaitu sbb:

  • Tipe Realis

Adalah tipe pekerja yang memandang pekerjaan sebagai kenyataan yang mau tidak mau harus dijalaninya. Karena ia butuh makan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan dasar lainnya, ia harus bekerja. Atau karena ia sebagai kepala rumah tangga harus menghidupi anak-istri. Biasanya ia memandang pekerjaan sebagai kewajiban, sebagai beban, dan terpaksa menjalaninya.

Jika ada yang bertanya kepadanya, “Sedang apa kamu?” jawabannya kurang lebih seperti ini, “Sudah tahu kerja, pakai nany segala!”

 

  • Tipe Apatis

Adalah tipe pekerja yang tidak terlalu peduli dengan apa yang sedang dikerjakannya. Ia sekedar menjalankan tugas semata. Mengerjakan tugas secara asal-asalan, ala kadarnya. Yang penting dikerjakan dan selesai. Titik. Ia tidak terlalu memikirkan apakah hasil pekerjaannya bagus atau tidak, berkualitas atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan sebagainya.

Hampir tanpa semangat, tanpa kekuatan (ruh), tanpa pemaknaan. Jika ada yang bertanya sedang apa, ia pun dengan berat hati menjawab, “Mau apa lagi, inilah yang mesti aku kerjakan”. Masa bodohlah. Tidak tahulah. Dst.

 

  • Tipe Idealis

Adalah tipe pekerja yang melakukan pekerjaannya berdasarkan ideologi, cita-cita, harapan, dan sesuatu yang diyakininya. Di antara tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, untuk menjalin pertemanan atau jaringan, untuk pengembangan diri, untuk berbagi, menolong sesama, bermain dan berkreativitas, dan masih banyak lagi.

Pada tataran yang lebih tinggi, mereka melakukan pekerjaan itu karena pilihan dan panggilan hidup. Kerja adalah ibadah, melayani orang lain, wujud rasa syukur, bermanfaat bagi sesama, pengabdian kepada Tuhan, dan nilai luhur lainnya.

Ia akan menjalani pekerjaannya dengan penuh semangat, sepenuh hati, bersungguh-sungguh, sebaik mungkin; dan yang terpenting adalah menghindari perbuatan tercela dan merugikan orang lain.

Jika ditanya ia akan menjawab, “Saya sedang melakukan yang terbaik untuk orang lain”.

 

Di antara ketiga tipe di atas, tentu yang terbaik adalah tipe ketiga (terakhir). Karena pelakunya akan melaksanakan pekerjaannya dengan senang hati, ringan, dan tanpa beban apalagi perasaan terpaksa. Mereka menikmati pekerjaannya dari saat ke saat, dari waktu ke waktu. Perasaannya lega dan bahagia.

 

Semua orang akan senang dengannya, dan Tuhan pun tentu akan berkenan kepadanya.

 

(Bandung Lor, 30 Juli 2015)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun