Tersipu diantara salah dan malu
Berikan aku secuil kertas untuk menulis hutang
Tak tahu Ibu lupa waktu, mungkin tentu iya
Hutangku pada Ibu tak ingin membayar lewat tantang
Tentulah muazin membakar teriakannya
Ibu bergegas tak berlari untuk memcari riak
Sementara waktu terus  bernapas
Sujudlah Ibu disepenggal waktu
Dikemudian detik aku yang sedang merindukanmu
Sudikah kau memelukku, memeluk mimpiku
Lalu kuingat tetesan airmata melewati garis tepi hidungnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!