Mohon tunggu...
Muhammad Reza Zaini
Muhammad Reza Zaini Mohon Tunggu... -

An anthropolgy and sociology enthusiast. Bachelor from FISIP UI.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dua Permata Tokyo bagi Pengunjung Indonesia: Enoshima dan Kouda

13 Agustus 2016   13:59 Diperbarui: 14 Agustus 2016   13:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat Layak Dikunjungi

  • Enoshima Yacht Harbor: Fasilitas ini dipakai sebagai arena lomba yacht di Olimpiade Tokyo 1968 serta olimpiade 2020 yang akan datang. Merupakan lokasi yang direkomendasikan bagi yang hobi memancing. Pemandangan samudera biru dengan mercusuar putih dan pulau Honshu (pulau utama Jepang) sebagai latar belakang adalah sesuatu yang dapat memanjakan mata Anda bagi yang ingin sekedar bersantai sambil memakan jajanan pinggir jalan.

12-koda-57aec0cf8423bd2911d26fbc.jpg
12-koda-57aec0cf8423bd2911d26fbc.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini

foto pribadi Muhammad Reza Zaini
foto pribadi Muhammad Reza Zaini
foto pribadi Muhammad Reza Zaini
  • Enoshima Sea Candle: Merupakan sebuah mercusuar raksasa yang kemudian mejadi bangunanpaling dikenal di Pulau Enoshima. Dengan tinggi 60 meter dan letak 120 meter di atas permukaan laut, Anda dapat melihat Gunung Fuji dan kota Tokyo dari puncak mercusuar. Namun, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk sebesar 500 Yen (60.000 Rupiah) bagi dewasa dan 250 Yen (26.000 Rupiah) bagi anak-anak.

14-koda-57aec12524afbd74107ce86c.jpg
14-koda-57aec12524afbd74107ce86c.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini
  • Samuel Cocking Garden: Sebuah taman yang dibuat di Era Meiji oleh insinyur asal Inggris, Samuel Cocking.

15-koda-57aec14826b0bd1513017177.jpg
15-koda-57aec14826b0bd1513017177.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini
  • Kuil Yasaka: Kuil Shinto yang dibangun untuk menyembah Gozu Tenno, dewa penjaga Kuil Yasaka di Kyoto. Setiap bulan Juli, festival besar diadakan di depan kuil.

16-koda-57aec199b57a614c15d45d04.jpg
16-koda-57aec199b57a614c15d45d04.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini
  • Toko Suvenir bergaya Era Edo (1615-1868): Seluruh Pulau Enoshima dihiasi dengan toko suvenir yang berjejer. Bila Anda yang tidak sempat datang ke Kyoto untuk melihat bangunan kuno Era Edo, maka toko souvenir di Enoshima bisa memanjakan Anda dengan desain tradisional mereka. Rumah kayu di Enoshima disominasi warna cokelat membuat suasana natural dan tenang. Meski banyak warga lokal tidak bisa berbahasa Inggris, namun mereka ramah dan mencoba untuk mengobrol sebisa mereka dengan orang asing.

17-koda-57aec1c7f3967329109111d1.jpg
17-koda-57aec1c7f3967329109111d1.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini

18-koda-57aec1e3d67a612b0f07b293.jpg
18-koda-57aec1e3d67a612b0f07b293.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini

19-koda-57aec1fd8223bd032da374e7.jpg
19-koda-57aec1fd8223bd032da374e7.jpg
foto pribadi Muhammad Reza Zaini

20-koda-57aec21f5893732310348ca8.jpg
20-koda-57aec21f5893732310348ca8.jpg
Penulis dan salah seorang penjaja makanan yang ramah (foto pribadi Muhammad Reza Zaini)
  • Gua Iwaya: Pulau Enoshima memiliki gua yang tercipta dari erosi air laut dengan panjang 152 km. Uniknya, gua ini menyimpan banyak relik peninggalan budaya Jepang bak museum di tengah kota.

21-koda-57aec260c0afbda0527be020.jpg
21-koda-57aec260c0afbda0527be020.jpg
foto Japan Tourism Association

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun